Untuk kesekian kali, West End London menjadi perkantoran termahal di dunia. Posisi kedua hingga kelima ditempati Hong Kong Central, Beijing Finance Street, Beijing Central Business District, dan Hong Kong West Kowloon. <a rel="nofollow" href="http://eksharga.com/harga-rumput-gajah-mini">harga rumput gajah varigata</a>.
Demikian hasil riset CBRE bertajuk Global Prime Office Occupancy Costs. Dalam riset kali ini, CBRE meneliti biaya hunian (occupancy cost) ruang perkantoran di 126 lokasi di seluruh dunia. Dari 50 lokasi termahal, 19 berada di EMEA, 20 di Asia Pasifik, dan 11 di Amerika. <a rel="nofollow" href="http://eksharga.com/harga-rumput-gajah-mini">harga rumput gajah mini per meter</a>. West End London menjadi yang termahal dengan occupancy costs mencapai USD273 per kaki persegi per tahun (sekitar Rp38,2 juta per meter persegi pertahun dengan Rp13.000 per Dolar).
Occupancy cost di Hong Kong Central dipatok USD269 per kaki persegi per tahun, Beijing (Finance Street) USD191 per kaki persegi per tahun, Beijing (Central Business District CBD) USD183 per kaki persegi per tahun, dan Hong Kong (West Kowloon) USD162 per kaki persegi per tahun. <a rel="nofollow" href="http://eksharga.com/harga-rumput-gajah-mini">harga rumput gajah mini</a>.
Riset CBRE menyebut, occupancy costs perkantoran global—ditambah pajak dan retribusi—tercatat meningkat 2,4% secara tahunan, seiring perekonomian dunia yang meningkat secara bertahap dan sektor jasa. Hal ini juga menjadi pemicu permintaan ruang perkantoran berkualitas. Di benua Amerika, biaya okupansi meningkat 3,1% secara tahunan, sebagian besar dipengaruhi pertumbuhan lapangan pekerjaan di Amerika Serikat yang ikut merangsang permintaan untuk real estat komersial. <a rel="nofollow" href="http://eksharga.com/harga-batu-koral">harga batu koral</a>.
Sementara itu, occupancy cost di kawasan EMEA (Europe, Middle East and Africa) tercatat naik 2,2% secara tahunan menyusul pemulihan ekonomi, sementara di Asia Pasifik meningkat 1,9%. “Sektor jasa global telah berkembang konsisten selama empat tahun terakhir. <a rel="nofollow" href="http://eksharga.com/harga-batu-koral">Harga batu koral sikat per meter</a>. Hal ini meningkatkan aktivitas dan biaya penyewaan kantor di seluruh dunia,” kata Richard Barkham, Global Chief Economist CBRE.
Terlepas dari kenyataan bahwa beberapa lokasi pasar telah dikuasai China serta menurunnya minyak dan komoditas, imbuhnya, CBRE memprediksi sebagian besar negara maju akan terus tumbuh pada 2016 dan 2017. “Dengan suplai perkantoran dan pembangunan baru yang terbatas, occupacy cost diperkirakan akan naik 2% hingga 3%,” jelasnya. <a rel="nofollow" href="http://eksharga.com/harga-batu-koral">harga batu koral sikat</a>.