<a rel="nofollow" href="http://www.pemuasnafsu.org">Cerita Dewasa</a> - Aku dikhitan ketika aku menginjak umur tiga belas tahun dan lanjut ke SLTP. Setelah rasa perih akibat dikhitan aku mendapatkan imbalannya, yakni burungku semakin gagah dan membesar. Aku melanjutkan sekolah ke kota yang jauhnya kira-kira dua belas kilometer dari rumahku.
Pergaulanku semakin luas dengan bermacam-macam teman dari daerah maupun di sekitar kota itu. Aku mulai mendapati hal-hal yang baru. Rata-rata teman sebayaku adalah anak-anak yang baru menginjak dewasa. Aku bergaul dengan anak-anak yang di kalangan sekolah dikenal sebagai kumpulan anak bandel.
Obrolan mereka sering sekali berbau mesum dan aku semakin senang sekali dengan mereka karena ketika SD aku tidak pernah sedikitpun berbicara tentang hal-hal demikian dengan teman-temanku. Saat itu aku juga sudah mulai mengenal onani untuk memuaskan nafsuku. Saat itu cairan spermaku juga mulai banyak dan semakin nikmat dan menggelora gairah seksku.
Baca juga : <a rel="nofollow" href="http://www.pemuasnafsu.org/cerita-dewasa-selingkuh-dengan-istri-temanku-yang-sangat-menggoda/">Cerita Dewasa - Selingkuh Dengan Istri Temanku Yang Sangat Menggoda</a>
Mereka sering mengobrolkan anak-anak perempuan sebaya maupun kakak kelas yang cantik dan badan mereka sudah mulai tumbuh dewasa. Mereka sering juga mengintip siswa-siswa perempuan tersebut sehabis olahraga di ruang ganti maupun di toilet. Aku tidaklah begitu tertarik dengan bahan obrolan mereka tersebut.
Namun ketika mereka mulai mengobrolkan guru-guru kami yang cantik dan bahenol aku mulai tertarik. Kadang kami selalu membayangkan hal-hal jorok tentang guru perempuan kami. Aku selalu membahas Bu Erna guru PPKN kami. Bu Erna badannya tinggi seksi dan berpantat semok kesukaanku. Aku selalu mengintip celana dalamnya dari bawah meja sewaktu ia mengajar.
<b>Sumber : pemuasnafsu.org</b>