Momen-momen balita memasuki usia 6 bulan adalah saat Ibu mulai mempersiapkan pengenalan MPASI yang cukup menantang. Bagi Ibu baru, menyiapkan bubur bayi 6 bulan mungkin terasa membingungkan. Ibu perlu memikirkan eleman apa saja yang harus disediakan agar MPASI balita bisa kaya nutrisi sekaligus terbaik.
Sebagian Ibu, bubur bayi 6 bulan instan seperti yang dijual di pasaran merupakan contoh terbaik MPASI. Memiliki kelengkapan vitamin dan mineral yang sudah diukur sejak dari pabrik. Padahal, anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Makanan bayi instan tidak lebih bergizi dari MPASI homemade. Bahkan, lebih dianjurkan untuk Ibu mengolah sendiri makanan balita dengan bahan-bahan yang lebih fresh dan segar.
Sama seperti mengolah bahan makanan lainnya, membuat MPASI juga perlu memperhatikan tata cara membuat MPASI yang benar. Dengan tujuan, agar nilai gizi dalam bahan pangan tidak rusak dan dapat dikonsumsi dengan aman. Beberapa cara mengolah MPASI antara lain:
<b>Tekstur Bubur Bayi Mpasi</b>
Penting bagi Ibu untuk memperhatikan cara membuat MPASI sesuai dengan tata laksana dari WHO. Panduan dari WHO adalah bubur bertekstur semi kental. Memiliki kekentalan yang jika sendok dimiringkan, bubur tidak serta merta mengucur turun (terlalu cair). Bubur masih memiliki kekentalan yang bisa merangsang balita melakukan gerakan mengunyah. Kekentalan makanan akan berbanding lurus dengan kandungan kalori serta nutrisi.
Untuk mendapatkan tekstur semi kental seperti itu, caranya adalah Ibu tidak menggunakan blender. Penggunaan blender amat tidak direkomendasikan oleh WHO, karena membuat bubur menjadi tidak bertekstur. Dan lagi juga, menggunakan blender berarti menambahkan air pada proses pembuatannya. Hal tersebut malah akan membuat nutrisi makanan larut dalam air.
Ibu cukup membuat bubur dengan menyaring bahan makanan menggunakan saringan kawat. Lumatkan bahan-bahan makanan satu persatu di dalam saringan kawat, menggunakan punggung sendok. Ambil hasil lumatan yang keluar di bagian bawah saringan. Jika bubur masih dirasa terlalu kental, Ibu bisa mengencerkan sedikit menggunakan air kaldu atau ASIP
<b>Gizi Seimbang</b>
Negara kita sudah tidak menganut lagi panduan 4 Sehat 5 Sempurna. Penggantinya adalah Pedoman Gizi Seimbang. Gizi seimbang memiliki pola rumus 4 bintang, yaitu:
(*) Karbohidrat
(*) Protein Hewani
(*) Protein Nabati
(*) Sayuran/serat
Keempat bintang atau bahan makanan tersebut wajib ada dalam sepiring porsi makanan anak. Dengan ditambah sedikit lemak tambahan (keju, minyak zaitun, atau butter).
Memang, dalam dua minggu pertama perkenalan MPASI, balita hanya mencoba satu bahan makanan saja. Namun, menginjak minggu ke-tiga sebaiknya Ibu mulai memberikan menu lengkap 4 bintang kepada balita. Dikarenakan, kebutuhan nutrisi balita selepas ASI eksklusif akan mengalami peningkatan pesat yang cukup signifikan. Pemenuhan gizi seimbang pun sudah harus disegerakan.
<b>ASIP/Susu Formula tidak untuk dipanaskan</b>
Jika Ibu ingin mencampurkan ASIP/Susu formula ke dalam MPASI, sebaiknya menunggu bubur dalam kondisi suhu dingin. Kontak ASIP/susu formula dengan suhu tinggi (panas) akan membuat beberapa nutrisi di dalamnya rusak. Apalagi jika menjerangnya di atas api kompor. Sangat tidak disarankan, ya, Ibu. Kandungan probiotik dalam susu akan rusak. Sedangkan probiotik sangat diperlukan balita untuk menjaga kesehatan pencernaannya.
<b>Tidak Menambah Gula dan Garam</b>
Di bawah usia satu tahun, sangat tidak dianjurkan untuk melakukan penambahan gula, garam, merica, maupun penyedap ke dalam MPASI anak. Dengan begitu, anak akan belajar mengenal rasa asli makanan. Pemberian gula, garam, dan penyedap juga akan membuat kerja ginjal anak terbebani. Tidak perlu khawatir anak tidak akan menyukai rasa makanannya yang hambar. Lidah anak usia 6 bulan masih sangat sensitif akan rasa. Apa yang dirasakan oleh lidah dewasa tentunya sangat berbeda dengan lidah anak 6 bulan.
<b>Aturan Tiga Hari</b>
Mencoba makanan baru memang menyenangkan, namun Ibu harus lebih memperhatikan saat berurusan dengan makanan yang berpotensi menimbulkan alergi. Terlebih jika ada riwayat alergi dalam keluarga. Gunakan aturan tiga hari setelah mencobakan makanan tertentu. Tiga hari merupakan waktu yang umum untuk mengamati reaksi alergi yang timbul. Namun, biasanya jika anak cenderung alergi pada makanan tersebut, tidak perlu menunggu tiga hari untuk melihat reaksinya. Hentikan pemberian bahan makanan jika ditengarai itu adalah alergen. Ibu bisa mencobakannya lagi di kemudian hari.
Cara membuat MPASI anak usia 6 bulan memang terkesan sangat ribet. Namun, Ibu jangan berkecil hati, karena pada momen-momen seperti inilah tonggak pola makan sehat anak mulai diperkenalkan. Selamat mencoba berkreasi membuat bubur bayi 6 bulan, Ibu!