Salah satu cara yang biasanya dilakukan para ibu untuk memastikan kehamilan tetap sehat adalah dengan mendapatkan vaksin sebelum hamil. Tapi bagaimana ceritanya bila Mum terlambat mendapatkan imunisasi? Dan bukan berita baru bila banyak ibu yang ragu untuk melakukan suntik vaksin atau imunisasi saat sudah hamil. Hal ini tidak lain dan tidak bukan, adalah karena takut akan memberikan dampak pada kesehatan bayinya. Padahal, kalau memang Mum ingin buah hati terlahir sehat, ada beberapa <a rel="nofollow" title="Link: null" href="www.friso.co.id/artikel/4-imunisasi-yang-diperbolehkan-untuk-ibu-hamil">imunisasi ibu hamil</a>www.friso.co.id/artikel/4-imunisasi-yang-diperbolehkan-untuk-ibu-hamilyang wajib dilaksanakan.
<p class="post-text-align-center">
Bila Mum terlambat atau tidak sempat menyelesaikan daftar imunisasi ibu hamil yang seharusnya didapat sebelum hamil, masih tidak apa-apa bila medapatkannya selama kehamilan. Sementara itu, setelah kelahiran buah hati pun, Mum tetap masih harus melakukan imunisasi. Karena, risiko penyakit masih mengintai dan dapat berdampak pada buah hati, melalui ASI yang Mum berikan.
Jenis imunisasi yang biasanya ibu hamil lakukan dapat berbeda-beda, tergantung dari risiko penyakit yang mungkin dimiliki. Berikut ini ada beberapa rekomendasi imunisasi yang disarankan dilakukan saat hamil dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Amerika Serikat, yakni:
<b>Vaksin sebelum hamil</b>
1. Mumps Measles Rubella atau MMR
Vaksin ini merupakan vaksin yang memang di dayagunakan untuk mencegah tiga jenis penyakit diantaranya campak, gondongan, dan rubella (Campak Jerman). Bila Mum terkena salah satu penyakit yang disebutkan tadi, bisa berdampak keguguran pada janin.
2. Varisella (Cacar air)
Vaksin Varisella dilakukan untuk mencegah ibu hamil juga janin terkena cacar air. Vaksin ini sebaiknya dilakukan saat usia kehamilan belum ada sebulan. Bila Mum memang berencana hamil, ada baiknya bila konsultasikan terlebih dahulu pada dokter, jenis imunisasi apa saja yang dibutuhkan saat ingin hamil. Imunisasi ini tidak perlu Mum lakukan bila sudah pernah terkena cacar air sebelumnya.
Penting: Vaksin MMR dan vaksin cacar beserta vaksinasi Hepatitis A, Pneumokokus, HPV, dan polio tidak disarankan untuk dilakukan selama kehamilan karena dapat mengganggu perkembangan janin dalam kandungan hingga mengakibatkan keguguran.
Sebab itu, ada baiknya bila Mum dapatkan dan selesaikan enam jenis vaksin di atas jauh sebelum Mum dan pasangan merencanakan kehamilan.
<b>Vaksin saat hamil</b>
1. Hepatitis B
Vaksin ini wajib Mum lakukan bila memiliki riwayat penyakit hepatitis, karena bila terlambat akan berisiko fatal pada kesehatan janin. Dan sebaiknya imuninasi ini dilakukan saat masa kehamilan, tujuannya adalah untuk mencegah penyakit pada janin. Imunisasi ini dilakukan sebanyak 3 kali sepanjang usia kehamilan. Imunisasi yang kedua dan ketiga akan dilakukan setelah 1-6 bulan setelah imunisasi pertama dilakukan.
2. Flu
Jangan menganggap penyakit ini remeh karena akan berdampak fatal pada Mum juga janin. Virus flu dapat membuat sistem kekebalan tubuh serta fungsi jantung menjadi menurun drastis, sehingga Mum akan sangat mudah terserang penyakit lainnya. Jangan ambil risiko, ada baiknya segera lakukan vaksin flu saat sedang hamil.
3. Tetanus diphteria pertusis (Tdap)
Pastinya imunisasi ini dilakukan untuk mencegah penyakit tetanus, difteri, dan pertusis pada ibu hamil dan janin. Trimester 3 adalah waktu yang sangat pas untuk melakukan vaksin ini. Tapi Tdap juga bisa dilakukan saat usia kehamilan 27-36 minggu.
Dan apapun keputusan Mum, bila ingin tetap melakukan imunisasi ibu hamil, ada baiknya untuk banyak-banyak bertanya kepada dokter kandungan atau bidan. Selain itu, konsumsi makan-makanan yang bergizi dan bernutrisi tinggi, agar ibu dan bayi dalam kandungan selalu sehat dan kuat.