Sektor keuangan dan ekonomi syariah sedang naik daun di
Indonesia. Menanggapi itu, Presiden Joko Widodo meminta Komite Nasional Keuangan
Syariah untuk menyiapkan langkah-langkah mengembangkan sektor keuangan dan
ekonomi syariah.Pemerintahan Presiden Jokowi sangat serius ingin menggarap
potensi dari sektor keuangan dan ekonomi syariah ini. Hal itu karena
peningkatan sektor keuangan ini cukup menjanjikan.Menurut catatan data pemerintah,
aset perbankan syariah terus meningkat tiap tahunnya, yaitu tercatat Rp 435
triliun atau 5,8 persen dari total aset perbankan Indonesia. Selain itu, angka
pemanfaatan pasar modal syariah juga diklaim membaik.Harus kita ketahui,
Indonesia adalah penerbit terbesar international sovereign sukuk, 19 persen
pangsa pasar Indonesia dari seluruh sukuk yang diterbitkan berbagai negara
lain.Kemudian, pemanfaatan ekonomi syariah selama ini banyak digunakan untuk
kegiatan konsumsi, dibandingkan untuk investasi produktif.
Dari data yang diperoleh pemerintah, terdapat 41,8
persen pembiayaan syariah yang digunakan untuk konsumsi. Sedangkan untuk modal
kerja dan investasi masing-masing baru mencapai 34,3 persen dan 23,2
persen.Oleh karena itu, Presiden Jokowi meminta agar Indonesia tidak hanya
menjadi target pasar saja. Perkembangan ekonomi syariah ini harus bisa
dimanfaatkan untuk kegiatan yang produktif, sebab banyak potensi yang bisa
dikembangkan, misalnya dari industri fashion busana muslim, industri makanan
halal, farmasi, dan pariwisata.Dari segi konsumsi pangan, Indonesia memiliki
tingkat konsumsi makanan halal terbesar di dunia. Negara ini juga masuk ke
dalam 5 besar negara dengan konsumsi produk obat-obatan dan kosmetik halal
terbesar di dunia.Kemudian, dalam konsumsi busana muslim, Indonesia
merupakan pasar terbesar kelima di dunia. Sedangkan dalam ekonomi pariwisata,
Indonesia menduduki peringkat keempat dengan jumlah kunjungan turis terbanyak
dari anggota OKI.
Potensi sektor pariwisata ini masih sangat menjanjikan.
Pengeluaran wisatawan muslim 2016 mencapai US$ 169 miliar atau 11,8 persen dari
pengeluaran wisata global.Semua itu adalah potensi yang bisa digarap oleh
sektor keuangan dan ekonomi syariah. Presiden Jokowi berkomitmen untuk mengawal
agar kita bisa menjadi penggerak utama ekonomi syariah.Sebagai negara
berpenduduk muslim terbesar, potensi keuangan dan ekonomi syariah memang sangat
besar. Sayangnya, selama ini masih dipandang sebelah mata. Kini kita harus
mulai melirik potensi itu, agar perekonomian nasional kita tumbuh dan pasarnya
bisa berkembang dengan baik.Dibandingkan dengan pemimpin-pemimpin sebelumnya,
Presiden Jokowi memiliki semangat yang besar untuk mengembangkan pasar keuangan
dan ekonomi syariah. Kita patut bersyukur atas itu.