Demi adanya pemerataan hak pendidikan dan mengurangi
kesenjangan pendidikan yang terjadi selama ini, pemerintahan Presiden Joko
Widodo menggenjot program beasiswa untuk anak didik di seluruh Indonesia.
Jumlahnya pun tak tangung-tanggung, cukup besar dan memiliki sebaran yang cukup
luas.Pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
(Kemenristekdikti) telah menyiapkan anggaran hampir Rp 5 triliun untuk beasiswa
bagi 90.000 mahasiswa di seluruh Indonesia.Beasiswa yang disediakan pemerintah
itu pun beragam jenis dan jenjangnya, baik dari segi asal daerah maupun tingkat
perekonomiannya, hingga afirmasi untuk daerah tertentu.Beasiswa yang disediakan
untuk jenjang S1, S2 dan S3, diantaranya, Beasiswa Bidikmisi bagi siswa atau
mahasiswa yang tidak mampu, terutama di daerah 3T (daerah Terdepan, Terluar,
Tertinggal). Dan, Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) bagi peserta didik
di Papua dan 3T.
Beasiswa tersebut memberikan jalan bagi pelajar dan
mahasiswa untuk melanjutkan studi di 48 PTN dan 22 politeknik di seluruh
Indonesia.Untuk level pascasarjana, terdapat beberapa beasiswa yang tersedia,
salah satunya beasiswa Pendidikan Indonesia Afirmasi. Program beasiswa ini
dibagi menjadi tiga kategori yang dapat diisi oleh daerah 3T, yakni pertama,
untuk kelompok masyarakat dari daerah perbatasan dan/atau daerah
tertinggal.Kedua, kelompok masyarakat yang mengabdi di daerah perbatasan
dan/atau daerah tertinggal; Ketiga, bagi alumni penerima beasiswa Bidikmisi
atau kelompok masyarakat berprestasi dari keluarga miskin.
Kemudian, terdapat pula beasiswa Afirmasi Pendidikan
Tinggi Islam (ADIKTIS) yang ditujukan kepada pelajar berprestasi di daerah 3T,
peserta didik yang termasuk ke dalam status ekonomi kurang mampu, berusia
kurang dari 24 tahun, dan bersedia tinggal di asrama atau pondok pesantren
kampus yang dikelola oleh delapan Perguruan Tinggi Agama Islam yang menjalin
kerjasama dengan Ditjen Pendidikan Islam di bawah naungan Kementerian Agama.Berbagai
beasiswa di atas dikelola pemerintah untuk memajukan kualitas pendidikan secara
umum. Hal itu sangat penting mengingat selain infrastruktur, kunci utama
kemajuan bangsa Indonesia terletak pada Sumber Daya Manusia (SDM) yang
mumpuni.Saat ini, pemerintahan Presiden Jokowi fokus untuk memajukan kualitas
SDM tersebut. Semoga dengan SDM yang unggul ke depan nasib bangsa Indonesia
bisa berubah menjadi lebih baik lagi.