Pernahkah Anda mengalami hal terburuk dalam hidup? Apa saja yang disebut "the lowest point" dalam hidup kita? Mungkin saja sudah berlalu, tetapi bukan mustahil sampai sekarang kita masih menyimpan traumanya. Seperti cerita-cerita sedih di Aceh setelah kejadian Tsunami. Banyak nelayan takut melaut lagi, banyak penduduk terburu-buru memanjat pohon sewaktu ada gempa susulan. Tidak mudah hidup dengan bayang-bayang kegelapan masa lalu dimana kita mungkin pernah mengalami.
Kejadian 1 mencatat suatu peristiwa menarik. Tertulis begini, "Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air."
Dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Ibrani, kata belum berbentuk (towhu) dan kosong (bowhu) berarti satu kehancuran, tidak berbentuk lagi, ibarat sampah, buangan, atau sesuatu yang kacau balau dan sangat rusak. Trus kata "gelap gulita" (kho-shek) yang memang berarti kegelapan juga melambangkan kesedihan, kematian, duka, kehancuran, kejahatan. Adakah ini gambaran hidup Anda sekarang? Dan Anda mulai berpikir sepertinya tidak ada jalan keluar?
Coba kita lihat di ayat yang sama. Selanjutnya dikatakan bahwa "Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air". Dalam teks aslinya, kata air (may-hem) sebetulnya berarti air yang bergolak dahsyat. Tapi, Roh Allah dengan tenang melayang di sana. Ayat tersebut menggambarkan bahwa di tengah keadaan kita yang paling sukar sekalipun, ada hadirat Roh Allah yang siap melepaskan.
Dari satu ayat yang sama, ada dua buah kejadian. Yang pertama menggambarkan keadaan sangat sulit sampai seolah tidak ada jalan keluar, namun kejadian kedua menggambarkan yang sebaliknya. Bahkan jalan keluar dari segala masalah yang paling berat tersebut ternyata berada sangat dekat, di situ-situ juga. Yang kita butuhkan hanya masuk ke hadirat Roh Kudus dan berseru meminta pertolonganNya. Bagi Allah tidak ada yang mustahil. Roh Allah dengan tenang melayang-layang di atas bergolaknya kemustahilan. Adalah mudah bagi Allah untuk mengubahkan segalanya.
Jika hidup Anda sedang "berat dan gelap" saat ini, pandanglah Roh Allah dan masuk ke hadiratNya. Ulurkan tangan Anda dengan iman kepadaNya. Kita bisa menari bersama Dia di atas segala permasalahan kita, di atas bergolaknya kemustahilan, di atas dahsyatnya tekanan, di atas kegelapan yang mengerikan itu. Sesaat akan kita lihat, selagi kita menari bersama Dia, kita akan melihat terang! Allah akan memisahkan gelap dan terang, dan memindahkan kita dalam terang yang tenang, dalam dekapanNya senantiasa.
Sumber: HSL