Cerita Dewasa – Cerita ini berawal saat aku menelepon sahabatku senditi, “Randyyy … aku hamil !!!” Teriakku di telepon kepada sahabatku Randy yg sedang ada di rumah mertuanya di Jakarta. Ditanganku saat itu ada hasil pemeriksaan USG yg menunjukkan gambar janin berumur 10 minggu yg sehat.
Keputusanku untuk di USG sebenarnya bukan untuk melihat janin ini tetapi untuk memeriksa perutku karena beberapa minggu ini aku merasa sering mual-mual dan tdk sembuh-sembuh dengan obat-obatan biasa. Aku tdk menygka hubungan badanku dengan Randy akan membuatku hamil dengan cepat, padahal hubungan badan pertamaku dengan Randybaru menginjak bulan ke-3.
Namaku Linggar, seorang dokter di Bandung yg sedang mengambil spesialisasi mata saat cerita ini terjadi. Umurku saat itu sekitar 36 tahun dan berstatus janda cerai dengan satu anak perempuan ABG. Mantan suamiku juga dokter ahli penyakit dalam yg belakangan aku ketahui punya kelainan sex, yaitu bisex (suka perempuan dan laki-laki). Sehingga karena tdk tahan akhirnya aku minta cerai setelah ayahku meninggal. Agen QQ
Perceraian dan kehilangan ayah membuat aku menjadi gamang, apalagi bagiku ayahku adalah segala-galanya. Kegamanganku itu rupanya terbaca dan dimanfaatkan oleh dokter NL, seorang dokter senior yg sangat dihormati di kotaku yg juga sekaligus menjadi dosen pembimbing program spesialisku.
Dengan pendekatan kebapakannya dia akhirnya bisa membawaku ke ranjangnya tanpa banyak kesulitan. Affair kami awalnya berlangsung cukup panas karena kami punya banyak kesempatan bersama untuk melakukannya di manapun kami ingin, seperti di tempat praktek, di rumah sakit, di rumah dokter NL (saat ada istrinya) bahkan di dalam pesawat kecil (dokter NL ini adalah juga seorang pilot).
Karena alasanku berhubungan dengannya adalah untuk mengisi kekosongan sosok seorang ayah, maka aku pada awalnya tdk begitu peduli dengan kualitas hubungan seks yg aku dapat yaitu jarangnya aku mendapat orgasme. Hubungan kami inipun tdk pernah membuatku sampai hamil walaupun kami sering melakukannya pada periode suburku tanpa pengaman.
Baca Juga: Bernafsu Dengan Budeh Yati Ibu Sahabatku Sendiri
Karena perbedaan umur yg cukup jauh, pelan-pelan aku mulai ada rasa bosan setiap kali berhubungan badan dengan pembimbingku ini. Apalagi kedekatanku dengan dokter NL ini membuatku mulai dijauhi oleh teman-teman kuliahku yg secara tdk langsung mulai menghambat program spesialisasiku.
Akhirnya pada suatu acara reuni kecil-kecilan SMAku, aku bertemu lagi dengan sahabat-sahabat lamaku, termasuk Randy. Aku dan Randy sebenarnya sewaktu di SMA bersahabat sangat dekat sehingga beberapa teman menganggap kami pacaran. Tapi setelah lulus SMA, Randy memilih untuk berpacaran dengan sahabatku yg lain yg kemudian menjadi istrinya.
Kalau sebelumnya aku lebih sering berhubungan dengan istrinya Randy, bahkan kedua anak kami juga bersahabat.
Tapi setelah acara reuni itu, aku juga menjadi sering bekomunikasi kembali dengan Randy, baik lewat telepon maupun SMS. Akhirnya Randy menjadi teman curhatku, termasuk masalah affairku dengan dokter NL dan entah kenapa aku menceritakannya dengan detail sampai ke setiap kejadian. Randy adalah pendengar yg baik dan dia sama sekali tdk pernah langsung menghakimi apa yg telah kulakukan, terutama karena tahu persis latar belakangku. Komunikasiku dengan Randy sebagian besar sepengetahuan istrinya, walaupun detailnya hanya menjadi rahasia kami berdua.
Kalau aku sudah suntuk teleponan, kadang-kadang dia mengajakku jalan-jalan untuk ngobrol langsung sehingga pelan-pelan aku mulai bisa melupakan afairku dengan dokter NL dan mencoba membina hubungan yg baru dengan beberapa laki-laki yg dikenalkan oleh teman-temanku. Sayangnya aku sering kurang merasa sreg dengan mereka, terutama karena mereka tdk bisa mengerti mengenai jam kerja seorang dokter yg sedang mengambil kualiah spesialisnya.
Lagi-lagi kalau ada masalah dengan teman-teman priaku ini aku curhat kepada Randy yg sebagai anak seorang dokter Randy memang juga bisa memahami kesulitanku dalam mengatur waktu dengan mereka.
Hingga pada suatu siang aku mengajak Randy untuk menemaniku ke rumah peristirahatan keluargaku di Lembang yg akan dipakai sebagai tempat reuni akbar SMAku. Aku ingin minta saran Randy tentang bagaimana pengaturan acaranya nanti disesuaikan dengan fasilitas yg tersedia di sana. Seperti biasa sepanjang jalan kita banyak ngobrol dan bercanda, tapi entah kenapa obrolan dan canda kita berdua kali ini sering menyinggung seputar pengalaman dan fantasi dalam hubungan seks masing-masing. Sekali-sekali kita juga bercanda mengenai “perabot” kita masing-masing dan apa saja yg suka dilakukan dengan “perabot” itu saat bersetubuh.
Entah kenapa dari obrolan yg sebenarnya lebih banyak bercandanya ini membuat aku mulai sedikit terangsang, putingku kadang-kadang mengeras dan vaginaku mulai terasa sedikit berlendir. Waktu aku lirik celananya Randy juga terlihat lebih menonjol yg mungkin karena penisnya juga berereksi. Dalam pikiranku mulai terbayangkan kembali beberapa hubungan badan di masa lalu yg paling berkesan kenikmatannya.
Baca selengkapnya disini>>>> http://www.sukasange.com/cerita-dewasa-aku-di-hamilin-sahabatku-sendiri/