Cerita Dewasa– Sengaja aku ceritakan kisah nyata ke hidupan ku untuk berbagi pengalaman kepada para teman-teman agar dapat dijadikan gambaran betapa kejam kehidupan ini namun bila kita dapat dengan teliti menjalaninya, kehidupan yang kejam akan dapat menjadi indah dan berguna.
Semuanya berawal dari kehancuran rumah tangga kami setelah sekian lama ibu ku berpisah dengan ayahku, roda ekonomi keluarga kami tidak terlalu terguncang, karena Ibu pandai mencari uang. Ibu sudah menopang ekonomi keluarga dengan berbagai upaya meski harus menjalani kehidupan yang hina sebagai wanita penghibur. Oleh karena itu, sepeninggal Ayah kami tidak mengalami kesulitan perekonomian dalam mengurusku dan kedua adik laki-lakiku.
ketika usia 12 tahun aku memilih untuk tinggal bersama ibuku yang pada saat itu ibu sudah hidup bersama dengan Pak Juwono, sosok pak juwono memang bukan merupakan sosok yang asing bagi kami karena kebenaran pak juwono adalah tetangga sekampung kami, dan wajar menurutku kalau ibu membutuhkan laki-laki dalam hidupnya Pertama, karena usia Ibu masih tergolong muda, 38 tahun . untuk mengarungi hidup ini sendirian. Kedua, karena kami tahu bahwa Pak Juwono berstatus duda tanpa anak. Pak Juwono adalah pria yang matang, penyayang,dan bertanggung jawab. Aku dan kedua adikku sudah cukup mengenal kepribadiannya.Akhirnya Ibu Menikah Dengan Pak Juwono.
Masuknya Pak Juwono sebagai anggota baru keluarga kami memang membawa warna-warna lain dalam kehidupan keluarga kami. Aku pribadi sangat senang dengan adanya figur seorang ayah pengganti. Terus terang, sebagai anak perempuan satu-satunya aku haus akan perhatian dan kasih sayang seorang ayah. Apalagi di usia remaja aku ingin ada yang menuntunku dalam urusan cinta dan berhubungan dengan pria. Aku harap bisa menimba pengalaman dari ayah tiriku ini.
Kedekatanku dengan ayah tiriku membuat Ibu bangga. Beliau senang melihat kami semua akrab dengan suami barunya. Bahkan, boleh dikatakan aku bersikap agak manja kepadanya. Setelah berselang beberapa tahun dan saat itu aku sudah berusia 15 tahun dan aku sudah duduk di bangku SMU . Setiap pulang sekolah aku pasti segera mencari ayah tiriku untuk menceritakan pengalamanku di sekolah. Beliau akan dengan sabar mendengar ceritaku, kemudian dengan bijak menasihatiku bila ada hal-hal yang dianggapnya tidak ’sesuai’.
Kadang-kadang atas ijin Ibu, aku mengajak ayah tiriku berjalan-jalan ke mall untuk mengisi waktu kosong, setelah berjalan-jalan kami mampir untuk nongkrong di salah satu tempat sambil ayah memberikan nasihat-nasihatnya dan akupun memamfaatkan untuk bercuhat tentang seputar pergaulan masa remajaku, karena terkadang aku enggan bercurhat di rumah takut kalo kedengaran ibuku.
Tanpa kusadari aku semakin dekat dan semakin akrab kepada ayah tiriku, aku sudah semakin cuek aja dan tidak malu lagi semisalnya keluar dari kamar mandi dan hanya mengenakan handuk mandi sebagai penutup bagian-bagian tubuhku yang vital dihadapan ayahku. cerita seks Dan kadangkala ayahku pula yang menggendongku ke tempat tidurku apabila aku kedapatan ketiduran di ruang tamu karena ketiduran akibat mataku yang kelelahan karena membaca buku ataupun menonton telivisi.
Lama-kelamaan aku semakin mengagumi sifat-sifat kedewasaan yang dimiliki oleh ayah tiriku, dan ada rasa perasaan khusus tertentu yang tidak bisa kuterjemahkan, entahlah apakah itu adalah perasaan cinta? Mungkin itulah alasannya aku selalu menampik setiap pernyataan cinta yang dilontarkan oleh teman-teman priaku. Terus terang aku tidak tertarik dengan teman-teman pria sebayaku yang cenderung manja dan kekanak-kanakan. Sebaliknya aku mengagumi pria-pria yang dewasa dan matang. Rasanya aku betah berada disisi mereka untuk mendengar cerita ataupun nasehat-nasehatnya, dan itu semuanya kudapatkan penuh dari ayah tiriku ini.
Baca Selengkapnya disini>>>> http://www.sukasange.com/cerita-dewasa-ketagihan-selingkuh-dengan-ayah-tiriku-yang-perkasa/