Negara Indonesia memiliki ciri khas dari ragam agama, budaya dan suku. Saking banyaknya suku-suku yang ada di Negara Indonesia tercinta, berbagai upacara unik di dalam kehidupan sehari-hari pun banyak bertebaran di beragam daerah. Baik yang berupa Kebiasaan unik itu seakan menyebar di setiap inci kesibukan masyarakatnya. Baik itu acara yang berhubungan dengan unsur agama atau unsur bidaya.
Terlebih memakamkan orang sudah meninggal juga tak luput dengan berbagai kebiasaan. Uniknya tiap daerah mempunyai langkah yang berbeda-beda di dalam mengurus seseorang yang telah wafat.
Di daerah mana saja kah yang punya tradisi pemakaman unik? Daripada makin penasaran, mending review aja kebiasaan atau upacara keagamaan yang berkaitan dengan kematian yang cuma ditemukan di Negara kita tercinta.
1. Mumifikasi, Tradisi Suku Asmat
Mumi adalah sebuah jenazah yang diawetkan karena perlindungan yang berasal dar dekomposisi dengan langkah alami atau buatan, supaya bentuk utuhnya senantiasa terjaga. Mumi ini nggak hanya dapat anda jumpai di daratan Mesir.
Di Indonesia praktek tersebut juga ternyata di anut di dalam kebudayaan dan sejarah orang-orang Papua. Adanya praktek mumifikasi pada orang-orang suku Asmat umumnya hanya dilakukan terhadap pimpinan suku ataupun pimpinan perang yang dijadikan mumi menggunakan ramuan alami untuk memuliakan kepentingan peristiwa dan rohani mereka.
2. Tahlilan dan Yasinan
Berhubungan dengan kematian, salah satu kebiasaan penduduk warga Indonesia yang beragama Islam yaitu mengadakan acara tahlilan. Di dalam do’a tersebut, ummat Islam kebanyakan membaca surat yasin, berdzikir, dan berdo’a bersama di rumah mayit atau bertempat di masjid terdekat.
Oleh karena itu, Indonesia menjadi satu-satunya wilayah yang mempunyai jenis jasa unik untuk membantu do’a tahlilan. Contohnya yakni usaha cetak yasin yang umumnya dibutuhkan oleh keluarga orang yang meninggal. Di sebagian kota metropolitan layaknya Jakarta, jasa cetak yasin dan tahlilmurah merupakan salah satu jenis usaha yang jadi sumber penghasilan warga Ibukota.
Untuk sebagian kelompok umat Islam Indonesia, membaca tahlil dan surat yasin mampu diniatkan kepada orang islam yang sudah wafat. Hal itu mempunyai tujuan agar do’a ataupun dzikir sampai untuk orang yang telah jenazah.
3. Pemakaman suku Minahasa, Sulawesi Utara
Suku Minahasa nyatanya mempunyai kebiasaan pemakaman yang terbilang unik. Suku Minahasa meletakkan jasad di posisi duduk sambil memeluk kakinya. Menurut kepercayaan Suku Minahasa, posisi ini adalah lambang situasi suci dan membawa bagi jenazah.
Selain itu, arah dari posisi mayat harus diarahkan ke arah utara yang konon menurut cerita, nenek moyang warga Minahasa berasal dari utara. Menariknya, mayat yang dikubur pada kuburan dari batu ini akan hancur jadi abu dengan tanpa ada tulang yang tersisa.
5. Marapu, Sumba
Kebiasaan pemakaman Marapu tersebut dilaksanakan oleh masyarakat Sumba. Upacara pemakaman tersebut terjadi dalam rumah orang yang telah tutup usia dan mempunyai dua tahap. Pertama mayat ditutupi menggunakan kain sampai beberapa lapis lalu diletakkan di dalam peti dari kayu. Tahap selanjutnya, jenazah diletakkan dalam keadaan jongkok serupa seperti bayi yang berada dalam kandungan yang memiliki makna kelahiran baru.
Setelah itu semua pelayat perempuan silih berganti memasuki tempat tinggal dan duduk dengan melingkar. Para kaum perempuan disilahkan supaya menangisi hingga puas orang yang telah wafat itu. Pada tahap ke dua yaitu mempersiapkan kubur yang terbuat dari batu megalitikum. Batu tersebut ditarik berbarengan meninggalkan kampung dengan upacara khusus.
6. Tradisi Ngaben, Bali
Pulau yang terkenal dengan Pulau 1001 pura tersebut termasuk tidak kalah dengan bermacam ritual yang unik. Bicara mengenai adat pemakaman, penduduk Bali mempunyai adat khas yang dikenal dengan Ngaben. Upacara Ngaben dilakukan dengan langkah membakar mayit dalam sebuah patung, kebanyakan berwujud lembu.
Orang-orang Bali percaya bahwa dengan membakar jasad orang yang sudah meninggal, jiwa mampu terbebaskan lalu menuju kehidupan baru setelah kematian. Upacara adat Ngaben terhitung memakan uang yang besar. Maka bisa disimpulkan upacara Ngaben merupakan upacara pembakaran mayat yang termegah di seantero dunia.
6. Trunyan, Bali
Selain Ngaben, penduduk Bali juga memiliki sebuah cara proses pemakaman unik lain yang diberi nama Trunyan. Proses Pemakaman tersebut dilaksanakan di Desa Trunyan, Kintamani. Jasad orang yang telah wafat tidak dikubur, melainkan di letakkan di bawah pohon yang bernama taru dan kemenyan lalu dipagari bambu anyam.
Uniknya, mayat yang sudah beberapa bulan diletakkan saja tersebut nggak mengeluarkan bau menyengat. Konon, kemenyan dan pohon taru itu yang mengakibatkan jenazah tersebut tidak mengeluarkan bau dikarenakan wangi yang dihasilkannya.
7. Saur Matua, Sumatera Utara
Nggak semua kalangan sanggup menjalankan ritual Saur Matua yang berasal dari kebudayaan Batak ini. Ritual Saur Matua umumnya dilaksanakan oleh orang yang meninggal pada usia yang terlalu tua. Selain itu ritual ini dilakukan oleh anak berasal dari orang yang sudah meninggal yang sudah menikah dan memiliki anak keturunan. Dari anak-anaknya yang sudah menikah itu juga wajib telah menjalankan tradisi pernikahan.
Uniknya, di dalam upacara Saur Matua melambangkan rasa senang, bukan duka. Ini dikerjakan dikarenakan orang yang sudah meninggal di dalam umur yang terlalu tua dan anaknya telah mempunyai anak. Itu bermakna orang yang telah meninggal telah sukses mendidik anaknya sampai menikah dan hanya menunggu kematian bersama dengan rasa bahagia.