Ada seorang tokoh hebat bernama Superman. Dialah manusia super yang sangat ideal dari segala macam segi, hampir bisa dikata sempurna. Walau ada beberapa kisah-kisah hidup sang superhero yang memperlihatkan dirinya tergeletak tak berdaya diserang musuh, tapi toh Superman tetap saja manusia super yang lebih dari yang lain. Tentu saja ini cuma dongeng.
Kita tahu bahwa di dunia ini tidak ada manusia super seperti Superman. Setiap kita memiliki kelemahan atau kekurangan masing-masing di samping kelebihan yang dikaruniakan Tuhan. Itu sebabnya kita membutuhkan manusia lain. Namun demikian, seringkali kita lupa dan menganggap bahwa kitalah sang Superman. Kita sering merasa lebih hebat dari yang lain, lebih pintar, lebih cantik, lebih kaya, lebih dan lebih. Tanpa sadar kita sudah menjadi sombong.
Kita menganggap orang lain rendah, jauh lebih rendah di bawah kita. Padahal kalau kita mau mengkaji lebih lagi dengan kerendahan hati, sesungguhnya kita ini masih punya segudang kekurangan. Bisa saja justru orang yang kita anggap lemah memiliki kelebihan yang sama sekali tidak kita punya.
Firman Tuhan dalam Amsal 18 mencatat, "Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan". Kita mengenal istilah "post-power syndrome", kita juga mengenal apa arti sirik, dengki, iri, benci, dan lain-lain yang sesungguhnya membuat hidup ini kehilangan arti. Bukankah hidup yang kehilangan arti adalah kehancuran? Apa arti hidup jika hanya diisi dengan kebencian dan sakit hati karena kita terus terfokus dengan orang lain yang kita anggap rendah ternyata memiliki kemampuan di atas kita?
Marilah kita belajar dari Raja Daud. Dalam Mazmur 131 ia menulis, "TUHAN, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku." Mungkin inilah yang membuat Tuhan berkata, "I have found David son of Jesse a man after my own heart" (terjemahan Alkitab New International Version).
Kita hanyalah manusia biasa, yang masih punya banyak kekurangan. Kita tidak bisa hidup tanpa manusia lain. Oleh sebab itu jadilah pribadi yang rendah hati. Kita ini cuma "Suparman" (baca: manusia biasa) kok dan bukan "Superman"... (dk)
GBU
Sumber/J-HOP