Di depan rumahku ada seorang ibu muda yang sebenarnya tidak cantik tapi sangat menarik. Dia sudah bersuami dan mempunyai 3 anak.
Umurnya kira-kira antara 38-40 tahunan tapi wajah dan bodinya kelihatan lebih muda 10 tahun. Sebut saja namanya tante Tyas. Tante Tyas ini bekerja di instansi pemerintah di mana ibuku juga bekerja di sana, jadi mereka teman sekantor.
Kisah ini berawal seringnya aku disuruh oleh mamaku untuk menyerahkan berkas-berkas pekerjaan kepada tante Tyas. Sehingga aku pun menjadi akrab dengannya.
Pada malam itu seperti biasanya mama menyuruhku ke tempat rumah tante Tyas untuk menyerahkan berkas-berkas pekerjaan tersebut, sekalian aku berpamitan keluar untuk bermain.
Kuketuk pintu rumahnya beberapa kali sampai capek ku menunggu di depan rumahnya.
Kok kelihatan sepi, apa pada bepergian, tapi mobilnya tante Tyas ada di garasi, gumamku dalam hati. Tak lama kemudian pintu dibuka oleh wanita muda kira-kira umurnya 20 tahunan yang ternyata adalah pembantunya tante Tyas.
“Tante Tyas-nya ada mbak Arum”, tanyaku padanya.
“Oh ada dik Miki, masuk dulu tante Tyas masih mandi”, kata mbak Arum sambil menyalakan lampu ruang tamu.
Aku duduk termenung sendirian dan untuk yang kesekian kalinya aku meminum sirup dingin yang sedari tadi disuguhkan oleh mbak Arum. 5 menit kemudian dari ruang tengah tampak tante Tyas keluar dari kamar mandinya dengan tubuh cuma ditutup oleh handuk.
Baca Selengkapnya: KLIK DI SINI
