Ini adalah pengalamanku ngesex dengan wanita yang bisa dibilang hyper sex. Baru sekali kita bertemu saja, aku sudah diberi kenikmatan yang tiada taranya. Semua ini berawat saat aku bekejra sebagai tukang ojek. Aku terpaksa melakukan ini karena kebutuhanku untuk membayar kuliah yang semakin banyak. Sementara keuaangan keluargaku bisa dikatakan kurang. Melihat Peluang menjadi tukang ojek ini lah, akhirnya aku bekerja untuk membantu kebutuhan keluargaku, Karena hanya tukang ojeklah yang waktunya busa ku bagi dengan kuliahku.
Seperti biasa, setelah aku pulang kuliah, aku langsung bablas menuju pengkalan ojek yang aku gunakan untuk menunggu penumpang datang. Aku mulai ngojek sekitar jam setengah 7 malam . Naah malam itu kurasakan sepi sekali, karena hanya ada dua orang pengojek saja yang ada dimalam itu karena sejak tadi sore sudah hujan cukup deras, mungkin pada malas berangkat. Kemudian aku dan 2 teman ojekku pun mengisi waktu dengan bermain kartu agar tidak jenuh.
Semakin lama kurasakan aku semakin jenuh saja, dan dalam permainan kartu yang ku mainkan dengan teman ojekku pun itu adalah siapa yang menang dia yang bakal ngangkut jika ada penumpang datang. Dan dalam permainan itu aku selalu kalah, dan hal itulah yang membuatku jenuh. Setelah beberapa menit kita bengong. kulihat ada sebuah mikro mini yang berhenti dan menurunkan penumpang, kulihat ada dua orang yang berjalan menuju pangkalan kami. Karena tadi aku kalah dalam bermain, jadilah mereka yang menarik penumpang tersebut dan sekarang tinggalah aku sendirian dipangkalan ojek.
Karena malam itu gerimis tak kunjung berenti, maka ku putuskan saja untuk pulang, karena kupikir dengan suasana seperti ini aku gak akan dapat penumpang. Ketika aku sedang menyetarter motorku, dari kejauhan kulihat ada seorang wanita yang sepertinya sedang menunggu taksi / mungkin sedang menunggu hujan reda. Ketika aku lewat di depannya, kuberhentikan motorku dan ku tawarkan tumpangan untuknya.
"Ojek kak?" wanita itu nampak ragu-ragu dan meliaht kearahku
"Kejalan ******** berapa?" tanyanya
"20rb kak" jawabku dan tak kusangka wanita tersebut mau juga aku tawarin
"Mmm... Baiklah, ada jas hujannya too?" tanya wanita itu.
"Ada kak, namun cuma satu, nanti dibelakang kan gak kena hujan" jawabku meyakinkannya, padahal dia sudah basah kuyup oleh hujan. Tubuhnya sangat semox dan terlihat sangat seksi, wah aku yang beruntung nih dibandingkan teman-temanku tadi.
Dibawah hujan rintik, aku sempat berpikir bila dia bukan penumpangku, wah pasti udah kugoda nih, tiba tiba dia merapatkan dadanya kepunggungku.
"Siapa namamu?" tanyanya
"Bima kak" jawabku
"Kalo kakak siapa namanya???" tanyaku
"Dina" jawabnya singkat
Aku pun ngegas motorku sedikit kencang agar cepat sampai tujuan. Dan tak terasa selang beberapa menit ternyata sudah sampai di depan rumahnya.
"Kamu mampir dulu Bim, ntar kakak buatkan kopi penghangat tubuh, sambil nunggu hujan reda" kata Dina
"Ya kak, makasih kak" balasku sambil berpikir betapa beruntungnya aku
Aku masuk rumah mengikuti Dina dan duduk diruang tamu.
"Nih handuknya dan diminum kopinya ya" Dina melirik kearahku yang basah kuyup
Waktu itu kulihat tubuh Dina hanya dibalut baju piyama dan rambutnya masih diikat dengan handuk.
Dadanya terlihat menonjol besar sekali, wah pasti enak nih dan aku meliriknya. Beberapa menit kemudian muncul seorang perumpuan lagi sambil menggendong anak yang katanya berumur setahun dan mengenalkan diri sebagai Pipit adik Dina. Bayi dalam gendongannya sudah tertidur dan Pipit pamitan menidurkan anaknya.
"Apa kami nginap disini saja Bim, hujan malah tambah deras tuhh" ujar Dina
Baca Selanjutnya DISINI
