Dalam kesempatan ini saya akan membahas mengenai tindakan-tindakan apa yang akan kita lakukan ketika posisi kita berlawanan arah dengan harga pasar (floating). Namun, setiap cara dalam bertransaksi sangat bergantung dengan kekuatan dana yang kita miliki. Artinya, semakin kuat dana kita maka semakin leluasa kita memaksimalkan potensi. Berikut ulasannya.
Yang pertama adalah sistemStraddle (atau dalam bahasa lainnya Kuncian). Sistem ini bekerja dengan membuka kontrak yang berlawanan arah dengan kontrak semula. Semisal kita Open Buy 1 Lot kemudian harga turun, maka kita pasang Open Sell 1 Lot juga. Sistem ini menurut pandangan saya tergantung volatilitas dari pasar yang kita tradingkan. Namun, sistem ini menurut pandangan saya secara pribadi hanya memperpanjang usia saja (alias tidak mengakui kesalahan).
Yang kedua adalah sistemCut and Switch. Sistem ini menekankan kerugian agar seminimal mungkin dikarenakan posisi kita yang berlawanan dengan arah harga pasar kemudian ditukar dengan posisi yang kira-kira searah dengan pasar. Semisal kita Open Buy 1 Lot kemudian harga turun, maka Open Buy kita yang 1 Lot tadi langsung kita Cut Loss kerugiannya. Lalu, kita Open Sell 1 Lot juga di bawah. Dalam prakteknya, ketika kita salah posisi kemudian kita Cut Loss dan membalikkan badan dengan open kontrak yang berlawanan, kadang harga itu cuma koreksi. Sehingga ketika kita sudah membuka posisi yang berlawanan, posisi yang kedua juga floating. Keadaan seperti inilah yang membuat kita terkadang ragu dengan sistem trading seperti ini.
Yang ketiga adalah Double Cover. Pengertiannya adalah membuka kontrak yang berlawanan arah dengan menggandakan jumlah kontrak 2x lebih banyak dari kontrak semula. Caranya adalah ketika kita Open Buy 1 Lot kemudian harga turun, maka yang kita lakukan adalah Open Sell 2 Lot dengan asumsi yang satu menutup kerugian dan yang satunya lagi keuntungan yang kita inginkan. Permasalahan dari sistem trading ini juga sama dengan sistem Cut and Switch.
Nah, yang keempat tidak tahu istilahnya apa, tapi cara kerjanya seperti ini. Saat kita Open Buy 1 Lot kemudian harga turun. Maka yang pertama kita lakukan adalah mengakui kesalahan yang Open Buy 1 Lot tadi dengan Cut Loss. Lalu kita tunggu sampai tik pergerakan harganya agak perlahan. Begitu harga ancang-ancang untuk apresiasi, langsung kita Open Buy lagi 2 Lot. Asumsinya, walaupun harga tidak kembali ke posisi Buy yang pertama, paling tidak harga kembali ke tengah-tengah area antara Buy pertama dan kedua, kita sudah BEP. Kemudian, saat harga mulai melanjutkan tren, baru kita Open Sell 1 Lot.