Logika berpikirnya seperti ini: jika Anda meresikokan 50% maka dengan skema di atas hanya dalam 2 kali loss berturut-turut modal Anda akan habis. Jika Anda meresikokan 10% maka modal anda akan habis dalam 10 kali transaksi loss secara beruntun. Namun jika Anda hanya meresikokan 5% dari modal maka modal Anda baru akan habis dalam 20 kali transaksi loss berturut-turut.
Bagi yang sudah trading, coba Anda renungkan seberapa besar kemungkinan Anda mengalami kerugian 2 kali berturut-turut? Sangat mungkin bukan? Nah, lalu kira-kira seberapa besar kemungkinan anda mengalami kerugian 20 kali berturut-turut? Kemungkinannya sangat kecil bukan?
Sebagai contoh misalnya anda mempunyai modal $10,000 (sepuluh ribu dollar), maka batas maksimal resiko anda hanya sebesar $500 tiap kali transaksi. Disiplinlah dengan batasan ini karena hal ini akan digunakan untuk menentukan berapa besar volume atau lot yang harus Anda gunakan.
Perhatikan ilustrasi dibawah ini :
Modal Awal = $ 50,000
1% risk = 0.01
--------------- x
Resiko tiap kali transaksi = $ 500
Batasan resiko (dalam pip) = 50
-------------
Pip cost $ 10
Untuk forex dengan account standar nilai 1 pip sebesar $10, dengan pip cost sebesar $10 maka volume transaksi Anda maksimal sebesar 1 Lot.
Maka, dengan volume sebesar 1 lot dan batasan stop loss 50 pip, artinya Anda hanya akan mengalami kerugian maksimal 50 pip x $10 = $500 (pip x nilai per pip). Kerugian tersebut sesuai dengan persentase resiko yang sudah anda tetapkan diawal yaitu 1% dari modal Anda.
Dari ilustrasi di atas kita bisa tahu berapa lot yang harus kita gunakan sehingga hal ini bisa menghindarkan dari resiko over leverage atau ovetrade.