
www.promomainan.com - Puzzle ternyata dapat membantu anak belajar memecahkan masalah. Dengan mencoba beberapa cara memasangkan kepingan berupa potongan-potongan gambar maka balita dilatih untuk berpikir kreatif. Permainan puzzle juga mengasah ketekunan anak, dalam memecahkan masalah, tentunya. Ketika jemari mungilnya harus memasangkan kepingan tipis yang, terbuat dari kayu atau lempeng karton, maka bermain puzzle akan mengasah ketrampilan motorik halus.
Baca juga : Mainan untuk anak yang sering bertanya
Semakin terampil jari-jemari balita, memasangkan kepingan sesuai bentuk tepian, akan semakin mudah dilakukan. Memadukan atau memasangkan kepingan puzzle membantu anak secara aktif mengembangkan kemampuan membuat kesimpulan (dari sebuah masalah), memahami logika sebab-akibat dan gagasan bahwa obyek yang utuh sebenarnya tersusun dari bagian-bagian yang kecil.
Berkembang bertahap. Sebagaimana halnya dengan kemampuan anak menyusun menara dari balok, kemampuan anak bermain puzzle pun berkembang secara bertahap. Si dua tahun, misalnya sudah tertarik dengan kegiatan menyusun puzzle dengan hasil akhir figur hewan kesayangannya. Tetapi tentu masih berupa puzzle dengan kepingan besar yang terdiri dari 2 – 3 potong. Semakin hari ketrampilan dan kemampuan pemahamannya semakin berkembang, sehingga ia mulai dapat menyelesaikan puzzle yang jumlah kepingannya 4 – 6. Semakin lama, semakin banyak jumlah kepingannya, dan bentuknya semakin kecil dan rumit.
Di usia prasekolah perhatian balita terhadap ciri fisik obyek (bentuk, warna, tekstur dan lainnya) semakin detil. Jadi, si prasekolah pun semakin piawai saja menyusun kepingan puzzle menjadi sebuah sebuah gambar besar utuh yang hasil akhirnya menggambarkan ciri detil. Mainan yang cocok untuk nya bisa brick ( balok - balok dari plastik / kayu ) dan lego .

Baca juga : Mainan untuk anak yang sering bertanya
sumber : http://bit.ly/mainan_anak_puzzle