So.. saya dapat poinnya, ".." artinya TUHAN itu Fakta..
Maka bisa saya simpulkan, menurut ndan @sutisna TUHAN dalam pendekatan kuantitatif itu Fakta, sekarang tantangannya.. secara kualitatifnya bagaimana? (ini murni untuk ilmu pengetahuan ya ndan) karena saya sendiri secara fisik bisa merasakan keberadaan TUHAN, namun saya belum mempunyai bukti nyata yang spesial mengenai Fakta tersebut.
Sama seperti halnya Gelap dan Dingin yang secara keilmuan tidak terdefinisi sebagai sesuatu, namun sebagai akibat.
1 Post lagi saya akan paksa diri saya untuk membuat definisi yang semoga saja absolut.
menjadi sesuatu yang sulit ketika suatu yang ruang lingkupnya kecil.... mempelajari sesuatu yang besar.....
pola yang kita fahami saat ini.... logikanya adalah yang terlihat dulu/dirasakan dulu.... dsb....
padahal ilmuwan sendiri menyadari sepenuhnya... mempelajari alam semesta saja... tidak mungkin dalam waktu singkat....
polanya begini.... kita manusia.... mempelajari bumi... butuh waktu ratusan tahun.... itupun sangat sedikit yang difahami....
tapi sedikit demi sedikit terkuak...
kita kemudian mempelajari langit... berusaha mempelajari fakta tata surya terdekat ... pun butuh waktu ratusan tahun.... dan itu baru sekedar tahu ada planet2 lain disekitar bumi... bentuknya.... dsb....
lebih luas lagi... kita bahkan hanya tahu.... tentang adanya galaksi... sangat sedikit.... dibandingkan galaksi itu sendiri... ilmuwan sendiri hanya bisa menilai dan menduga.... berdasarkan ciri2 tertentu dari galaksi... (padahal dengan teknologi yang luar biasa maju seperti sekarang)
jauh lebih luas lagi... kita hanya baru tahu terbatas adanya cluster galaksi... dsb... dan apa yang kita ketahui dari galaksi2 itu.... mungkin bagaikan satu bab pendahuluan... dari sebuah rangkaian kuliah di jurusan astronomi.... (padahal manusia mengklaim sekarang zaman modern....)
dan jika dibayangkan.... bahwa ujung alam semesta saja.... belum bisa diteropong oleh alat paling canggih saat ini.... bagaimana kita bisa ...
"mengkuantitatif Tuhan"
dalam Al Quran dijelaskan begitu besarnya alam semesta.... ada 7 lapis langit.... dan yang berbintang adalah langit terdekat....
bayangkan ujungnya lapis pertama langit.... manusia belum bisa lihat..... bagaimana ujungnya lapisan ke tujuh....
dan itu belum keseluruhan dari kekuasaan Tuhan....
karena dalam Al Quran saja... sedikitnya disebutkan ada 3 "alam semesta" dalam dimensi ruang waktu yang sama.... yaitu alam semesta termasuk bumi... alam neraka... dan alam surga..... yang besarnya mirip.... (dan sayah yakin ada alam2 lain yang mungkin belum kita fahami)
ketiga alam ini berada dalam ruang waktu tertentu....
dan Tuhan memberikan gambaran.... ruang waktu yang alam semesta ini... termasuk surga dan neraka..... dibawah kendalinya....
dan jika kita bayangkan.... bahkan luasnya kekuasaan Tuhan... kita belum mampu di kuantitatif... apalagi di kualitatifkan....
dan ini baru kekuasaan Tuhan....
lalu bagaimana kita bisa "membendakan Tuhan...?"