Majapahit GemStone kali ini akan membedah kisah tentang Batu Naga Sui - Pancawarna pengikat raga yang berhasil didapatkan setelah melakukan olah spiritual khusus di situs Candi Minak Jinggo, sebuah situs peninggalan Kerajaan Majapahit di wilayah Trowulan, Mojokerto. Situs Candi Minak Jinggo ini memang jarang dikunjungi oleh para pelaku spiritual karena dari namanya telah mengandung aura negatif, padahal sebenarnya tidak sama sekali.
Batu Naga Sui - Pancawarna yang berhasil diperoleh tersebut memiliki sifat opaque alias tidak tembus sinar, dengan dimensi 28 mm x 20 mm x 15 mm, berwarna dasar hitam dengan bercak-bercak warna merah (seperti darah yang mengering), bercampur dengan warna putih (abu-abu), putih-tulang dan kuning sumsum, seperti gambar/foto di bawah ini.
https://youtu.be/K9pmK_En0GU
Berbeda dengan Batu Naga Sui yang banyak beredar di pasaran, dimana ciri-ciri khasnya memiliki dominasi warna hijau dengan bercak-bercak darah warna merah sehingga seringkali disebut dengan Bloodstone atau batu berdarah. Batu Naga Sui - Pancawarna yang dibahas dalam artikel ini lebih didominasi dengan warna hitam berikut bercak-bercak darah merah (yang sudah mengering) ditingkah warna putih tulang, kuning sumsum, dan abu-abu, sehingga genap memunculkan lima warna erotis yang keseluruhannya menggambarkan atau melambangkan seluruh aspek yang ada di dalam tubuh manusia.
Informasi lebih lengkap silahkan menuju ke link di bawah ini :
http://majalahblog67.blogspot.com/2015/ ... gikat.html