hiruk-pikuk politik di daerahku saat ini sedang bergejolak. maklum, pilkada sebentar lagi. walau pendaftaran belum dibuka, lima cagub dan pendampingnya kerap melakukan kampanye gelap. begitu pula dengan gubernur saat ini, dia juga kembali digotong partai lambang pohon besar. otomatis, kegiatan sehari-hari lebih banyak tersita untuk menginap di berbagai kabupaten di provinsiku. hal itu berimbas juga pada istri gubernur ... ( sebut saja ani(37) - bukan nama sebenarnya ). ia merasa kesepian karena sering ditinggalkan pergi ... ny.. ani memang kerap menemani perjalanan suaminya, namun karena sering jenuh, ny. ani yang terpaut 15 tahun dengan sang gubernurpun sering kulihat gundah.
namaku dedi arya. aku adalah seorang desainer muda di kota penghasil padi ini. belum lama ini, aku menerima order lay-out sekaligus cetak buku biografi sang gubernur. beliau memilihku untuk mencetak karena aku tidak membebankan biaya lay-outnya. hanya harga cetak saja ( tentunya harga cetak sudah ku mark-up 2 kali lipat ). mulai dari sanalah aku sering keluar masuk kediaman gubernur secara bebas untuk sharring wajah buku.
setiap aku sharring, Ny. ani selalu mendominasi pembicaraan .. berbagai saran terlontar dari bibir tipisnya.sang suamipun berlagak diam dan sesekali mengeluarkan kritikan atas desainku. namun selalu terabai dalam pendengaranku, karena sesekali Ny, ani mengeluarkan suaranya yang lembut. Hingga aku selalu memperhatikan seluruh dirinya .... walau tubuhnya selalu tertutup, namun aku bisa membaca bagaimana indah tubuh dibalik terusan itu. kulit kuning langsat, matanya teduh, rambut sepunggung, dan yang paling membuatku gak tahan dengan bodinya yang berbentuk gitar spanyol. dan kejadian itu terus berulang hingga tercapai desain yang kita inginkan.
Suatu hari, aku kembali datang kerumah mewah itu dengan laptop AXIO murah milikku. pak gubernur sedang kunjungan politik, dan Ny anilah yang menemaniku.
kupersiapkan laptopku, sementara Ny. ani yang sedang menggunakan pakaian olahraga menghampiriku. "maaf mas, keringatan, soalnya abis olahraga" sapanya membuka pembicaraan dan duduk disebelahku. mendengar sapanya, apalagi melihat Ny. Ani bermandi peluh semakin meningkatkan libidoku... dan tanpa memperhatikan etika, kusambut sapanya dengan lembut tapi bermakna.. " pasti persiapan buat nanti malam nyonya ?? tanyaku yang membuatnya senyum2 malu.
tanpa bertele-tele, kubuka deive D komputerku, yang diiringi tatapan tajam Ny. Ani. dengan format tumbnail view, kubuka folder biografi yang berisi layout tersebut.. namun rupanya laptop lupa kuhidden, sehingga folder berjudul "bokep" yang persis berada disebelah "biografi" pun terlihat jelas... namun aku mengacuhkan saja saja dengan alasan menutupi malu.
Kulihat mata bu Ani, dia tampak kaget dan mengejangkan sorot matanya. Namun ketoleh lagi, bibirnya menyunggingkan malu. Namun semua kuabaikan karena aku tidak pantas berlaku tidak sopan di depan ibu Gubernur
.dan mulailah kami berdiskusi tentang tampilan biografi tersebut hingga menjelang magrib. Hingga saatnya aku pulang
. baik bu, saya akan coba garap buku ini lagi, semoga bias jadi lebih baik undur diriku rupanya tak diterimanya dengan alasan rintik hujan diluar . dan akupun terpaksa bersantai dulu ruang tamu.
Rintik itu membuat suasana rumah menjadi sepi
apalagi kedua anaknya masih bersekolah di jogdja
. Dan para pembantu yang memiliki ruangan berbeda di belakang rumah utama. Tidak ada satupun pembantu yang berani masuk kecuali mengantarkan jamuan kepada tamu yang dating.
Disaat kesunyianku menanti hujan
aku melihat Ny. Ani keluar kamar. Rambutnya basah, dan menggunakan terusan simple. Mungkin dia habis mandi pikirku. Dan, dia mendekatiku dan memintaku mengeluarkan laptop coba.. saya pengen nonton film tadi pintanya. Tak terasa tubuhku bergetar. Nafasku naik turun, dan berbagai perasaan aneh berbicara tanpa suara. Namun kubuka saja folder keberuntungan itu. Dan kamipun menonton berdua.
Hujan semakin lebat, membasahi motor yang kuparkir diluar, sekaligus membasahi motor nafsuku. Kujepit kedua kaki ini sambil membayangkan tubuh bu ani yang dengan eratnya memeluk bantal kursi. Tak terasa, renggangnya jarak angin yang ada diantara tubuh kami semakin merapat, ketika bu ani memintaku memijitnya. Saat itu tak kusia-siakan, kupijit lembut punggungnya dengan tekanan-tekanan kecil. eh
. Ehhhhh
. Auuu
. Desahannya membuatku semakin bergairah. Apalagi desahan itu saling sambut dengan desahan Asia Carrera dan Peter nort di layar laptopku. Kutekan bagian pinggangnya, dan Ny. Ani semakin kegelian dan membalikkan tubuhnya sambil menggeliat kaku. Tanpa komando, bibirnya sudah kulumat. Gayungpun bersambut, rupanya Ny. Ani kurang pengalaman dalam hal mencium. Selang beberapa saat, kualihkan ciumanku ke bagian lehernya.. ehhh
ehhhhh
ehhhhh
ohhhhhhh
. Nafas kami beradu
jariku semakin bergerilya memegang buah dadanya
rintihannya pun semakin menjadi. Kualihkan lagi untuk mecium bibirnya
kali ini kedua lidah kami menciptakan nada yang indah, sabung lidah.
Nafsu Ny. Ani semakin bertambah kala kujilat telinganya
spontan bulu-bulu tangannyapun berdiri, dan kulihat tangan kirinya memegang kemaluannya sendiri.
Ny. Ani spontan terbangun
pikirku bahaya akan dating kalau saja saat itu Ny. Ani tersadar atas kejadian itu. Namun pikiran itu termentahkan kala Ny. Ani membuka terusannya, hingga menyisakan Bra dan CD.akupun turut menanggalkan seluruh pakaianku tanpa terkecuali. Mata Ny. Ani terbelalak, mungkin karena kepala penisku yang besar dan keras. Kamipun kembali berciuman dengan hangatnya.
hisap penisku bu pintaku yang disambut olehnya. Akupun duduk di sofa sedangkan beliau duduk jongkok sambil melumat motorku hingga basah oleh ludahnya. Akupun tak tinggal diam, kuremas payudara 38B itu dengan kasar. Ny. Ani memang ingin melepas Bra-nya, namun kudahului merobeknya. Kaget dengan robekan itu hilang dengan remasanku. Oggggg
oggggg
ooogggggg, desahannya tertahan karena kulumannya yang dahsyat.
Setelah cukup keras, aku mengambil inisiatif kepada Ny. Kesepian ini. Kusuruh beliau berbaring disofa dan mengangkangkannya. Dan kutarik Cdnya
anjreeeettttt
rupanya tidak ada bulunya. Dan mrs. V itu langsung kujilati hingga akhirnya kedua kakinya menjepit kepalaku dengan keras. Rupanya dia keluar
Saatnya tiba, si joni harus ganti oli. Tubuhnya yang masi terbaring ngangkangpun kutindih. Kumasukkan penisku dengan pelan. Awalnya seret, tapi baru tiga hentakan aku telah mampu menguasai permainan. Goyangan pantatku semakin kupercepat dan ouhhhhhhhh
ouuuuuhhhhh
.aaaasss
assssyikkkkkk
.la..la..lagiiiiii
mas
lebih kerassssss
Nampaknya beliau betul-betul menikmatinya. Kusuruh beliau memperagakan doggie style seperti asia carera. Ibu gak pernah seperti itu
mas
walau seperti itu, diapun menuruti perintahku. Kedua pahanya kurapatkan, biar liang vaginanya agak rapat. Kumasukkan penisku, dan desahan itu kembali lagi jadi nada. Dengan posisi itu, jepitan vaginanya semakin keras. Namun kupompa lagi vaginanya. Rambutnya yang panjang kujambak untuk menjadi pegangan. Anehnya, semakin keras jambakanku, beliau semakin suka dan rintihannya semakin keras. Aku tahu ada pembantu yang mengintip kami di jendela, tapi aku biarkan saja. Entah
.mungkin beliau juga tahu
kami sama sama kembali saling pompa hingga akhirnya beliau mengeluarkan desahan yang sangat keras, tubuhnya gemetar
. Beliau sudah capai klimaks rupanya.
Kuayunkan kembali penisku dengan kecepatan yang sangat tinggi, hingga peraduan pahaku dan pantatnya menimbulkan suara pokpokpokpokpokpokpok
. Dalam aksi ini, kuperagakan SPP ( seks Pukul Pantat) untuk memacu lagi nafsunya
.pakkkkk
. tamparan keras meninggalkan bekas telapak tangan dipantatnya.. hinggga kurasakan beliau ingin keluar, kupercepat ayunan motorku
. Dan kamipun mencapai klimaks dalam waktu bersamaan. kamu hebat mas kata itu adalah penutup pergumulan kami malam itu.
Dua hari kemudian, ponselku berbunyi
. Rupanya Ny. Ani. mas
dimana posisi ? tanyanya
lagi jerja dirumah bu
kataku. Pembicaraanpun berlangsung seru sambil mengenang pergumulan malam sejarah itu. Namun, diakhir kata aku tertegun kala Ny. Ani mengakui sesuatu mas bekas SPP nya ditau sama bapak