LAPANGAN TERBANG
1. JENIS PENERBANGAN SIPIL (The Nature of Civil Aviation)
Dalam dunia penerbangan dibedakan 2 kelompok:
1.1.General Aviation
suatu istilah yang dipakai untuk mnyatakan semua jenis penerbangan yang dilaksanakan bukan pesawat terbang komersil misalnya untuk tujuan perjalanan bisnis, untuk keperluan penyemprotan, untuk mengadakan pemetaan dari udara, untuk mengadakan survey, untuk penerbangan pribadi, dan lain-lain.
1.2.Air Carries
yaitu semua jenis penerbangan pesawat terbang komersil.
2. KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG BERTALIAN DENGAN PERENCANAAN PELABUHAN UDARA (Aircraft Characteristics Related of Airport Design)
Untuk melaksanakan perencanaan pelabuhan udara diperlukan data-data dari pesawat terbang yaitu ukuran, berat, kapasitas, dan panjang runway
2.1.Berat Pesawat
Beberapa hal tentang berat berkenaan dengan operasi penerbangan:
2.1.1. Operating Weight Empty
adalah berat dasar dari pesawat terbang termasuk crew (awak pesawat) tetapi tidak termasuk muatan dan tidak termasuk bahan bakarnya.
2.1.2. Payload (Berat Muatan)
adalah batasan berat angkutan yang menghasilkan produk muatan penuh yang meliputi penumpang dan barang angkutan.
2.1.3. Zero Fuel Weight
adalah berat muatan yang termasuk berat semua bahan bakar, juga saat pesawat daolam keadaan terbang, saat menanjak yang tidak terlampau tegak.
2.1.4. Maximum Ramp Weight
adalah berat maksimum pesawat terbang yang diijinkan berjalan di atas taxiway.
2.1.5. Maximum Structural Landing Weight (berat maksimum saat mendarat)
Main gear (roda badan pesawat) memegang peranan dalam perencanaan di mana berat pesawat menumpu pada landasan selama landing. pada saat take-off pesawat terbang akan menjadi lebih berat karena bahan bakar terisi lebih banyak dibanding saat akan landing.
2.1.6. Maximum Structural Take-off Weight (berat maksimum saat tinggal landas)
oleh karena perbedaan berat take-off dan landing yang cukup besar, maka bila terjadi kerusakan mesun pesawat setelah tinggal landas, pilot pesawat harus membuang dulu kelebihan bahan bakar untuk kembali ke pelabuhan udara, hal ini agar maximum landing weight menerima beban yang tudak melebihi kekuatan maksimumnya.
2.2.Panjang Pendeknya Runway
faktor-faktor yang mempengaruhi panjang pendeknya runway:
1. Tuntutan dari pemerintah setempat kepada industri-industri pesawat terbang mengenai performance dan operator.
2. Keadaan keliling pelabuhan udara.
3. hal-hal yang akan menetapkan berat tiap-tiap jenis pesawat terbang pada waktu tinggal landas dan pada waktu mendarat.
2.3.Komponen-Komponen Runway
antara lain:
1. take-off
2. lift-off distance
3. landing
4. take-off run
5. accelarate-stop distance
2.4.Keadaan Sekeliling Pelabuhan Udara (Airport Environment)
keadaan yang penting diperhatikan adalah:
2.4.1. Temperatur
semakin tinggi temperatur di airport semakin panjang runwaynya. sebab makin tinggi temperatur maka densitynya makin kecil yang mengakibatkan thrust (kekuatan mendesak) pesawat (untuk lari di atas landasan) itu berkurang.
2.4.2. Surface Wind (angin yang lewat di atas permukaan landasan)
penentuan arah angin untuk menentukan arah runway ditentukan oleh arah angin dengan kecepatan terbesar.
2.4.3. Runway Gradient (kemiringan landasan)
kemiringan ini juga mempengaruhi panjang pendek landasan. tanjakan landasan akan menyebabkan tuntutan panjang yang lebih jika dibandingkna apabila panjang landasan itu datar. landasan yang menurun juga mempengaruhi panjang runway dimana panjang runway akan menjadi lebih pendek.
2.4.4. Altitude of the Airport (ketinggian pelabuhan udara)
jika pelabuhan udara letaknya semakin tinggi dari muka air laut maka hawanya lebih tipis dari hawa laut (temperaturnya semakin kecil) sehingga pada landasan membutuhkan runway lebih panjang.
2.4.5. Condition of the runway surface (kondisi permukaan landasan)
adanya genangan air akan menyebabkan runway lebihyh panjang karena pada waktu take-off pesawat akan mengalami hambatan-hambatan kecepatan dengan adanya genangan air tersebut.
2.5.Penghitungan Panjang Runway (Computation of Runway Length)
adalah penghitungan mengenai panjang runway yang dibutuhkan pesawat yang melakukan penerbangan.
3. PENGAWAS LALU LINTAS UDARA (Air Traffic Control)
3.1.Sistem Penerbangan (Airways Sistem)
yaitu suatu jaringan sistim navigasi penerbangan pada fasilitas pengawasan lalu lintas udara yang maksudnya untuk mengatur penerbangan-penerbangan pesawat itu dapat