"If you understood him, it would not be God" (St. Augustine).
Itulah kalimat dari santo Agustinus yang menyatakan; "kalau engkau memahami-Nya, Ia bukan lagi Allah". Memahami Tuhan oleh kita manusia, ibarat memasukkan seluruh air samudra kedalam lubang kecil di tepi pantai.
Seperti apa Tuhan? Mengapa? Bagaimana? Siapakah kita yang bisa mengatakan; "Tuhan tidak mungkin berbuat seperti ini / itu!!"
Musa, Yosua, Samuel, Yeremia, Ezra, Nehemia, Tobit dan Tobias, Mordekhai, Salomo, Yeshua bin Sirakh, Yesaya, Yeremia, Barukh, Yehezkiel, Daniel, Hosea, Yoel, Obadiah, Yunus, Mikha, dan masih banyak lagi menuliskan Wahyu Tuhan ke dalam kitab-kitab para nabi. Para nabi yang terpisah jarak dan waktu, dalam kurun waktu kurang lebih 2000 tahun bernubuat, sepakat akan datang Mesias.
Ini bukan sesuatu yang instan, yang hanya berdasarkan pada kesaksian 1 orang dalam 1 generasi ditambah lagi tanpa saksi. Alkitab ditulis dengan melibatkan puluhan nabi, ribuan saksi, dalam kurun waktu ribuan tahun.
Itulah kebenarannya, suka atau tidak. Semuanya dirangkum dalam ajaran yang universal, yang penuh, keseluruhan, tak tersekat, tak terbatas, dalam Gereja Katolik.
Memang ada kebenaran di luar, namun kepenuhan kebenaran hanya ada di dalam Gereja Katolik. :
ut habeatis fidem in Ecclesia Catholica