RICHMANSTUDIOS MENGANDALKAN GPU NVIDIA UNTUK MEMPRODUKSI FILM TERBARUNYA YANG AKAN DATANG

Didirikan oleh Rich Ho di Singapura pada tahun 2004, Studio Richmanclub adalah sebuah perusahaan film. Produksi perdananya adalah sebuah film pendek, “The Alien Invasion” pada tahun 2004, yang telah ditayangkan di seluruh dunia. Film ini merupakan film pertama Singapura yang dinominasikan untuk “Chinese Oscar”, penghargaan The Golden Horse Awards 2004 untuk Best International Digital Short Film.
Studio ini juga telah memenangkan penghargaan Special Technical Achievement Award (Hive Film Festival), Audience Favorite (Substation First Take) dan the Asia-Pacific wide Gold Award-Digital Art (ACMSIGGRAPH ComGraph).
Pada tahun 2011, Studio Richmanclub meluncurkan dua departemen tambahan - Richopus Music untuk menawarkan produksi pelayanan music dan IVIVFX untuk menyediakan pelayanan pasca produksi.
TANTANGAN
“Di masa lalu, studio independen yang lebih kecil seperti kepunyaan saya, harus berjuang karena visi kami terhambat dengan biaya dan waktu yang terbatas dengan menggunakan teknologi tradisional dalam pembuatan film. Kompromi dalam kualitas sepertinya selalu menjadi perbincangan, dan banyak waktu diperlukan untuk membuat sesuatu dibandingkan berfokus pada penciptaan seni dan alur cerita. Kami mencari sesuatu yang memungkinkan kami untuk bekerja dengan lebih cepat dan meningkatkan aliran produksi kami,” ujar Ho.
Untuk film yang akan dating “The Boy and His Robot”, studio ini mulai mencari teknologi untuk mempercepat dan meningkatkan proses pembuatan film tersebut. Tujuannya adalah untuk menggunakan teknologi yang dapat mendukung kesenian dan mencapai hasil yang berkualitas tinggi dengan biaya rendah dan tepat waktu.

Ho menyadari bahwa kakak ipar nya bermain game menggunakan GPU NVIDIA, dan terkesan dengan kualitas visual yang dihasilkan. Sebagai pencinta teknologi dan direktur teknologi, Ho terpesona dengan kinerja komputasi GPU dan penerapannya dalam industry pembuatan film.
“Apa yang telah dilakukan NVIDIA dalam hal gaming tentunya juga akan baik dalam proses pembuatan film. Sebagai seorang produser/direktur film, yang sering menciptakan cerita film yang berat dalam hal efek visual, saya sangat gembira tentang kemungkinan menciptakan film dengan menggunakan kemajuan dari GPU NVIDIA,” diyakini Ho.
Dia juga terkesan dengan bagaiaman CUDA mampu mempercepat aplikasi dan berencana untuk memanfaatkan CUDA dalam hal rendering pada produksi dan editing real time.
SOLUSI
Bersama dengan NVIDIA, Multi-plAtform Game Innovation Centre (MAGIC) yang terletak di Nanyang Technological University, Sony, dan OTOY’s OctaneRender, Studio Richmanclub berupaya untuk menghasilkan dan menampilkan film pendek live action pertama di dunia, dengan efek visual yang hamper seluruhnya di render dengan menggunakan GPU, dan perjalanan menuju memperkerjakan pasca alur kerja produksi baru dan teknologi yang akan merubah tata cara pembuatan film tradisional.
Studio Richman dan mitranya menggunakan berbagai jajaran GPU NVIDIA Tesla dan Quadro untuk produksi film “The Boy and His Robot”.
DAMPAK
Menurut Ho, industry test render telah menunjukkan bahwa GPU melakukan pekerjaan 68 kali lebih cepat dari CPU. Untuk mendapatkan hasil yang sama, GPU hanya memiliki harga sekitar 7.6 persen dari harga CPU.
Hal tersebut juga membutuhkan waktu hanya satu jam untuk render sebuah ruang dengan menggunakan sebuah CPU. Dengan menggunakan GPU, proses tersebut hanya membutuhkan waktu 10 menit.
“Hasil ini membuktikan bahwa dengan teknologi GPU, hal ini dapat mempercepat produksi film. NVIDIA memungkinkan film yang akan di visualisasikan dan menciptakan kualitas photorealistic untuk layar,” ujar Ho.
“The Boy and His Robot” di targetkan akan di distribusikan melalui internet dan sirkuit festifal film pada akhir tahun ini.
“Target waktu tersebut akan mustahil jika menggunakan CPU, tetapi hal tersebut dapat terlaksana dengan menggunakan GPU NVIDIA,” ujar Ho.