sori my bad.......salah pemahaman
Terimakasih untuk koreksi nya.
Terima kasih kembali.
Maka jika kita mau kembali ke topik, berikut ini saya sarikan dari katolisitas.org yang dapat dijadikan masukan tentang perihal 'Apakah Yesus Menikah?'
Tentang klaim ditemukannya potongan papyrus yang menyatakan bahwa kemungkinan Yesus menikah, Vatikan mengatakan bahwa klaim ini tidak benar karena tulisan dalam potongan papyrus tersebut adalah palsu.
Potongan papyrus itu dibawa oleh seorang pengajar di Harvard yang bernama Karen King, sebagai teks yang konon berasal dari abad ke-4, ke konggres tentang studi Koptik di Roma. Salah seorang ahli Kitab Suci yang sebelumnya juga telah mengungkapkan injil-injil yang palsu, Prof. Francis Watson dari University of Durham, meragukan keaslian fragmen tersebut. Kemungkinan besar, hal itu adalah penulisan yang dilakukan di abad 20-21 di atas fragmen papyrus kuno. Hal ini akan nampak dari hasil test laboratorium secara seksama yang dapat membuktikan umur dari tinta yang digunakan, yang pada saat berita dikeluarkan nampaknya belum dilakukan. Selain itu, menurut Watson, kata-kata yang tertulis di fragmen tersebut tidak cocok tata bahasa (grammarnya) dengan keseluruhan teks. Maka sepertinya ada seseorang yang menemukan potongan papyrus kuno, kemudian menuliskan sesuatu yang baru di atasnya -menurut Watson, mungkin motivasinya untuk mendapatkan keuntungan finansial. Para ahli manuskrip yang melihat tulisan tersebut dapat melihat bahwa dari tulisannya terlihat berantakan seperti ditulis oleh seorang yang tidak fasih menulis dalam bahasa Koptik. Selanjutnya dapat dibaca disini.
Maka, marilah kita melihat bersama, mengapa Yesus tidak mungkin menikah.
Apakah seorang Yahudi dan Rabbi harus menikah?
Kita tahu dari beberapa tulisan pakar sejarah, bahwa ada banyak orang yang tidak menikah pada jaman Yesus, sebagai contoh:
– Menurut Philo (filsuf Yahudi yang tinggal di Alexandria, Mesir) dalam bukunya Hypothetica 11.14-17, dikatakan bahwa suku Essenes tidak memiliki istri.
– Menurut Josephus (sejarahwan Yahudi) dalam bukunya Jewish War, 2.8.2 dan juga Antiquities 18.1.5 mengatakan bahwa banyak orang dari suku Essenes yang mempraktekkan kaul kemurnian seumur hidup, yang berarti tidak menikah.
Jadi, tidaklah aneh kalau orang-orang seperti Yohanes Pembaptis, Rasul Yohanes atau Rasul Paulus tidak menikah. Dan tentu saja tidaklah aneh kalau Yesus sendiri tidak menikah.
Dengan demikian, tak ada yang perlu diragukan tentang ajaran para rasul bahwa Kristus tidak menikah; dan bahwa tradisi ini sampai sekarang dilestarikan oleh Gereja Katolik; di mana imam-imamnya tidak menikah, karena mereka secara total mengikuti teladan Kristus, untuk memberikan hidup mereka sepenuhnya kepada Allah dan kepada Gereja-Nya.