Sebuah fragmen yang
sebelumnya tidak
diketahui, yang
merupakan bagian dari papirus kuno yang
ditulis pada masa Koptik Mesir kuno,
mencantum kata-kata "Yesus berkata kepada
mereka, istriku...". Temuan itu tampaknya
akan memperbarui perdebatan sengit di
kalangan Kristen soal apakah Yesus dahulu
menikah.
Keberadaan fragmen dari abad keempat itu,
yang tidak lebih besar dari sebuah kartu
nama, terungkap pada konferensi di Roma,
Selasa (18/9/2012), oleh Karen King,
seorang Hollis Profesor of Divinity di
Harvard Divinity School di Cambridge,
Massachusetts.
"Tradisi Kristen telah lama berpendapat
bahwa Yesus tidak menikah walau tidak ada
bukti sejarah memadai yang tersedia untuk
mendukung klaim tersebut," kata King
dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan
Harvard.
"Injil baru ini (memang) tidak membuktikan
bahwa Yesus menikah, tetapi hal itu
memberi tahu kita bahwa seluruh
pertanyaan hanya muncul sebagai bagian
dari perdebatan yang riuh tentang
seksualitas dan perkawinan."
Terlepas dari penegasan Gereja Katolik
bahwa Yesus tidak menikah, soal itu muncul
kembali secara teratur, terutama dengan
publikasi novel The Da Vinci Code karya Dan
Brown yang menjadi best seller tahun 2003,
yang membuat marah banyak orang Kristen
karena kisah novel itu didasarkan pada
gagasan bahwa Yesus menikah dengan
Maria Magdalena dan punya sejumlah anak.
King mengatakan, fragmen itu, yang
diungkap pada Kongres Internasional
Kesepuluh Studi Koptik, memberikan bukti
pertama bahwa sejumlah orang Kristen
perdana percaya bahwa Yesus menikah.
Roger Bagnall, Direktur Institut untuk Studi
Dunia Kuno di New York, mengatakan,
dirnya yakin fragmen itu, yang oleh King
disebut sebagai "Injil tentang Istri Yesus",
otentik.
Namun, pemeriksaan lebih lanjut akan
dilakukan para ahli, serta pengujian
tambahan terhadap fragmen papirus itu,
yang dilukiskan berwarna kuning kecoklatan
dan sudah compang-camping.
Fragmen tersebut milik seorang kolektor
pribadi anonim yang telah menghubungi
King untuk membantu menerjemahkan dan
menganalisanya. Fragmen itu diperkirakan
ditemukan di Mesir atau mungkin Suriah.
King mengatakan, hingga sebelum tahun
200 Masehi tidak ada klaim yang kemudian
mulai muncul ke permukaan, melalui
seorang teolog yang dikenal sebagai
Clement dari Alexandria, bahwa Yesus tidak
menikah.
"Fragmen ini menunjukkan bahwa orang-
orang Kristen lainnya dari periode itu
mengklaim bahwa Ia (Yesus) sudah
menikah, tetapi tidak memberikan bukti
nyata tentang pernikahan itu," katanya.
"Tradisi Kristen hanya melestarikan suara-
suara yang menyatakan Yesus tidak pernah
menikah. 'Injil tentang Istri Yesus' sekarang
menunjukkan bahwa sejumlah orang
Kristen berpikir sebaliknya."
Analisa King tentang fragmen itu akan
dipublikasikan dalam Harvard Theological
Review edisi Januari 2013. Dia telah mem-
posting draf makalahnya itu dan foto-foto
fragmen tersebut di situs Harvard Divinity
School.
Sumber
Silahkan berdiskusi!