Illuminati, mungkin organisasi yang paling tua dikalangan Yahudi. Organisasi ini sudah ada ketika Isa al Masih mulai berdakwah. Tujuannya ketika itu adalah menghasut orang agar tidak menerima ajaran Nabi itu. Ini, mungkin disebabkan karena kekecewaan mereka terhadap Isa Al Masih. Sesungguhnya, bangsa Yahudi diberitahu oleh kitab suci mereka bahwa akan datang seorang raja Israel yang akan membebaskan mereka dari penindasan. Ketika Isa Al Masih mulai menjalankan tugasnya sebagai Nabi, mereka berharap semoga inilah orang yang dijanjikan oleh kitab suci mereka. Namun, mereka kecewa dan berubah menjadi benci, ketika Isa Al Masih, malah mencela mereka. Dan ketika Isa mengatakan bahwa kerajaannya bukan dibumi ini, melainkan dilangit, yaitu kerajaan surga, kebencian mereka memuncak sehingga kemudian mereka berkomplot dengan penguasa Romawi untuk membunuh Isa. Setelah ajaran asli yang dibawa Isa dapat mereka belokkan sedemikian rupa, melalui Paulus dari Tarsus, Islam datang dari negeri padang pasir, jauh dari tanah Palestina dimana para Nabi biasanya diturunkan. Ajaran baru ini, disampaikan oleh seorang Arab, bangsa keturunan Ismael, yang dalam pandangan mereka adalah anak seorang budak yang hina. Meskipun kitab suci mereka menyatakan bahwa raja yang dijanjikan itu, yang mereka tunggu-tunggu akan datang dari salah seorang saudara mereka, mereka bersikeras untuk tidak mengakui bahwa Ismael adalah juga saudara mereka karena dia adalah juga keturunana Ibrahim.
Sekarang Yahudi dan Nasrani bergandengan tangan untuk menghancurkan Islam.
Metoda penghancuran yang mereka lakukan dapat dibagi dalam empat cara yang saling terkait, yaitu :
(1) penguasaan sistim informasi,
(2) menciptakan kondisi ketergantungan, melalui ekonomi dan militer,
(3) devide et impera, dan
(4) terakhir pembasmian harakah Islamiyah. Untuk dapat menghancurkan Islam, hal pertama yang harus dilakukan simpel saja, yaitu MENJAUHKAN GENERASI MUDA ISLAM DARI AKIDAH DAN SYARIAT AGAMANYA. Untuk itu, sistim komunikasi dan informasi media massa perlu dikuasai.
Ini telah dicanangkannya, jauh sebelum teknologi informasi modern seperti sekarang ini ditemukan. Siapa yang menguasai kantor-kantor berita seperti Reuter, Assosiated Press, United Press International, surat kabar Times dan jaringan telivisi terkenal dunia serta perusahaan film di Holywood. Semuanya adalah bangsa Yahudi. Reuter didirikan oleh Yahudi Jerman, Julius Paul Reuter yang bernama asli Israel Beer Josaphat. Melalui jaringan informasi dan media komunikasi massa inilah mereka menciptakan image negatif terhadap Islam, seperti Islam Fundamentalis, Islam Teroris, dan lain sebagainya. Demikian gencarnya propaganda ini, sampai-sampai orang Islam sendiri ada yang phobi Islam. Melalui penguasaan terhadap jaringan telivisi dan film mereka memperkenalkan gaya hidup free sex, yang sangat meracuni jiwa generasi muda Islam, kehidupan serba mewah yang membuat generasi Islam tenggelam dalam khayalan kemewahan tersebut, emansipasi wanita yang membuat wanita-wanita muslim menjadi jauh dari rumahnya, dan lain sebagainya. Sedangkan aktor-aktor figurannya, adalah para wartawan, peliput berita, sutradara-sutradara, yang mungkin saja tidak sadar telah menjadi alat dari skenario besar Yahudi tersebut dalam menjauhkan generasi muda Islam dari akidah dan syariat agamanya. Dulu, mungkin 10 atau 20 tahun yang lalu, pesta dansa sangat tabu dilakukan. Sekarang hal tersebut merupakan hal yang sangat biasa. Padahal, ketika berdansa, seorang laki-laki mau tak mau akan memeluk seorang perempuan yang bukan muhrimnya. Lihatlah di mal-mal, terutama pada malam minggu. Anda akan mudah sekali memergoki muda-mudi kita, yang benar-benar masih belia, duduk berdempetan, kadang-kadang berangkulan, dan lain sebagainya. Hal-hal seperti ini menjadi pemandangan biasa sekarang. Anda akan dianggap orang tua kuno kalau coba-coba menegur mereka. Lihatlah iklan-iklan yang ditayangkan oleh statsiun TV di negeri kita. Dari pagi sampai malam, banyak sekali mempertontonkan aurat. Hampir mustahil para orang tua mengawasi acara apa yang boleh ditonton oleh anaknya.
Dibidang ekonomi, Yahudi telah sukses membuat negara-negara yang mayoritas penduduknya Islam, menjadi sangat tergantung kepada lembaga-lembaga keuangan dunia, seperti IMF, Bank Dunia dan lain-lainnya, tanpa dapat berbuat banyak. Dan kita menyanjung mereka sebagai dewa penolong. Tanpa menyadari, bahwa begitu kita masuk kedalam perangkap berupa bantuan ekonomi dari lembaga tersebut, boleh dikatakan tidak ada jalan kembali. IMF dan Bank Dunia dikendalikan oleh AS, dan jangan lupa siapa yang berkuasa di AS ?. Bukan presidennya, tetapi kelompok-kelompok Yahudi. Jangan mimpi seorang warga negara AS, apakah dia dari partai republik atau demokrat, dapat menjadi presiden tanpa restu kelompok Yahudi ini.
Coba ingat ! Pembangunan yang “berhasil” dilakukan di negara kita atas bantuan pinjaman dari lembaga donor seperti Bank Dunia, yang terbukti membiarkan praktek korupsi merajalela di Indonesia, tanpa pernah menghentikan pinjamannya. Kita berhasil melakukan pembangunan fisik dengan bantuan mereka, tetapi pembangunan tersebut begitu keroposnya, sehingga begitu terkena goncangan ekonomi, kita langsung ambruk dan belum bangkit sampai detik ini. IMF berhasil mendikte kita, untuk melakukan kebijakan ekonomi dan politik yang sesuai dengan selera mereka, yang terbukti sampai sekarang tidak mampu mengembalikan kondisi ekonomi ke titik sebelum krisis.
Bersambung Di Bawah >>> :)