Fisik Istimewa, Dibanderol Rp 25 Juta
Drh Pudji Raharjo dan anjing hitam Kintamani. Foto : Miftahuddin/Radar Bali/JPNN
Ras anjing kintamani kini layak disejajarkan dengan anjing-anjing kondang macam herder atau rottweiler. Pamor anjing kintamani meningkat setelah dikukuhkan sebagai ras anjing Indonesia di Asian Kennel Union (AKU).
KETUT ARI TEJA, Bali
ADALAH drh. Pudji Raharjo, sosok di balik dikukuhkannya anjing kintamani sebagai trah atau ras anjing pertama Indonesia oleh AKU. Momen istimewa itu lahir dalam forum AKU di Filipina pada 23 Februari lalu. "Ini kebanggaan Indonesia," kata Pudji yang menjabat ketua Bidang Litbang Himpunan Trah Anjing Kintamani Bali (HTAKB) kepada Radar Bali (JPNN Group) Minggu (26/2).
Pengakuan dari AKU itu tak lepas dari beberapa keistimewaan yang ada pada anjing kintamani. Pudji mengungkapkan, anjing kintamani berbeda dari ras anjing lainnya di dunia. Selain itu, anjing kintamani mampu menunjukkan keasliannya. Yakni, berasal dari Desa Sukawana dan Paketan.
"Meski kemudian tersebar ke seluruh Bali, Indonesia, dan bahkan luar negeri, itu karena manusia yang menyebarkan. Aslinya memang Sukawana dan Paketan," ungkapnya.
Ada empat jenis anjing kintamani yang terbagi menurut warna. Yakni, putih, hitam, cokelat muda/tua, serta cokelat dengan garis warna kehitaman. Sedangkan ciri-ciri fisik anjing kintamani adalah kepala bagian atas lebar, dahi dan pipi datar, moncong proporsional, rahang kuat, serta bibir berwarna hitam atau cokelat tua. Keunikan lainnya adalah telinga tebal berdiri berbentuk V terbalik dengan ujung agak membulat. "Telinganya istimewa karena seperti menghadap ke depan," ungkap Pudji.
Pria yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana (Unud), Denpasar, tersebut mengatakan bahwa anjing kintamani jantan bertinggi 45 cm sampai 55 cm. Sedangkan yang betina bertinggi 40 cm sampai 45 cm.
Badan anjing betina relatif lebih panjang bila dibandingkan dengan jantan. Anjing kintamani memiliki bulu kerah yang oleh orang Bali disebut badong, yakn bulu yang tumbuh di daerah bahu. "Kalau makin panjang bulu badong, akan semakin bagus penampilan anjing kintamani," ungkap Pudji.
Bulu ekornya juga istimewa. Bulu ekor anjing kintamani terurai. Posisinya tegak membentuk sudut 45 derajat. Sedikit melengkung, tetapi tidak jatuh atau melingkar di atas pinggang.
Umur rata-rata anjing kintamani delapan tahun. Namun, ada juga yang sampai 17 tahun. Sekali hamil, anjing jenis itu bisa memiliki empat anak. "Hamilnya dua bulan," tutur Pudji.
Di Bali sejatinya ada banyak jenis anjing. Tetapi, yang asli adalah anjing kintamani. Sementara itu, anjing-anjing lainnya tidak jelas percampurannya. Bisa antara anjing kampung dan ras luar, anjing kampung dan anjing kintamani, atau anjing kampung dan anjing kampung. "Jenisnya akhirnya sudah tidak jelas," ujar pria asal Jember, Jawa Timur (Jatim), itu.
Nah, yang sudah diakui oleh AKU adalah jenis anjing kintamani putih. Target selanjutnya adalah memperjuangkan anjing tersebut agar diakui oleh Federation Cynologique Internationale (FCI), organisasi internasional yang membawahkan induk organisasi anjing trah di seluruh dunia. FCI bermarkas di Thuin, Belgia.
Ketua HTAKB Pusat Putu Wijaya Putra mengatakan, syarat untuk bisa menembus FCI adalah populasi minimal 800 ekor. Syarat itu terpenuhi. Sebab, anjing kintamani yang terdaftar sekitar seribu ekor. Syarat lainnya adalah harus ada delapan garis keturunan. "Kami target tahun depan bisa meraih pengakuan FCI," jelas pengusaha yang memiliki 12 anjing kintamani tersebut.
Perjuangan untuk mendapatkan pengakuan AKU tidak mudah. Itu berawal ketika anjing kintamani diakui oleh Perkumpulan Kinologi Indonesia (Perkin) pada 2006. Setelah itu, salah seorang penggemar anjing kintamani di Belanda, Wenny E. Ressang, mendaftarkan anjing tersebut ke AKU. Tetapi, upaya itu ditolak karena pendaftaran wajib dari daerah asal.
Juni 2011 AKU melakukan kongres di Korea Selatan (Korsel). Momen tersebut dimanfaatkan oleh Ketua Umum Perkin Suntono untuk memperjuangkan status anjing kintamani. "Sulitnya minta ampun, usul itu harus benar-benar detail. Masalah titik koma saja jadi masalah," ucap Putu.
>>>>>>>>>>>>>>>>>