
foto: M Aminuddin (pose dulu ahhh...)
Malang - Seperti halnya kota-kota lainnya, Kota Malang juga memiliki patok '0 Kilometer'. Posisi patok yang modelnya hampir sama dengan yang ditemukan di Surabaya itu 'sembunyi' di bawah jembatan penyeberangan depan Kantor Pajak Pratama Malang.
Lokasi patok di Selatan Jalan Merdeka Selatan itu otomatis luput dari perhatian masyarakat. Namun bagi pedagang kaki lima yang biasa mencari nafkah di sekitar jembatan penyeberangan sebelah utara alun-alun itu sudah tak asing lagi.
"Kalau mau cari Malang nol kilometer, ya ini mas," ujar Yanto (35), pedagang bakso yang manggal di dekat jembatan penyeberangan tersebut, Jumat (10/2/2012).
Namun keberadaan patok itu bagi Yanto dianggap biasa. Ia sama sekali tidak pernah mengira jika posisi patok yang itu tak berubah sejak zaman penjajahan Belanda.
"Ini gunakan batu bata besar mas, pasti dibuat jaman Belanda. Cuma mungkin sudah pernah diperbaiki pemerintah sekarang," terang Yanto.
Patok setinggi sekitar 90 centimeter itu mempunyai tiga sisi, bagian atas bertulis S.Baya 89 yang artinya jarak Malang-Surabaya sejauh 89 kilometer. Kemudian di bagian bawah sisi kanan tertulis Pw.Sari (Purwosari) 28 dan sisi kiri tertulis M.Lang 0. Penyebutan nama kota itu dianggap Yanto cukup unik.
"Lha wong Malang disingkat M.Lang. Tambahin huruf A sudah jadi Malang," katanya dengan tertawa.
Sementara seorang dosen sejarah Universitas Negeri Malang, Dwi Cahyono, cukup kaget ketika mendengar keberadaan patok 'Malang 0 Kilometer' tersebut ada di bawah jembatan penyeberangan.
"Masak di situ mas, saya tidak pernah tahu selama ini. Saya kira ada di Jalan Ijen yang dulu menjadi pusat kolonial," katanya saat dihubungi.
Menurut Dwi, patok 'Malang 0 Kilometer' yang sebagai petunjuk titik kota untuk menentukan jarak perlu dilestarikan dan dikenalkan ke publik. "Kalau memang ditemukan d isitu bisa menjadi informasi baru bagi masyarakat, di situlah Malang mulai dihitung jaraknya dengan kota lain," ujarnya.
(gik/gik)
DISINI
Memalukan: eitss, apa salah room??: