Album Metal Berisi Cercaan Terhadap Islam Dapat Nominasi Penghargaan

Pemberian nominasi penghargaan kepada sebuah band hard metal, yang memainkan lagu-lagu cercaan terhadap Islam dan Nabi Muhammad, dalam sebuah acara penghargaan musik besar di Norwegia memicu kontroversi yang panas di negara itu, menghidupkan kembali kenangan pembantaian tahun lalu oleh seorang ekstremis teroris sayap kanan Kristen, World Bulletin melaporkan, sebagaimana dilansir situs onislam.net Selasa 10 Januari.
"Saya kira Taake (band metal tsb) tidak terlalu bangga dengan liriknya setelah Utoya," kata Didrik Soderlind, dari Asosiasi Humanis Norwegia, mengacu pada pembunuhan 69 orang di sebuah perkemahan musim panas oleh Anders Behring Breivik.
Taake, sebuah band black metal, dinominasikan untuk meraih Spellemann Prize dalam kategori album metal terbaik di pada album terbaru mereka, Noregs Vaapen. Pada album tersebut terdapat sebuah lagu yang menghinakan umat Islam dan Nabi Muhammad SAW.
Dalam lagu berjudul Orkan ('Badai'), band ini menyanyikan lirik "Persetan dengan Muhammad dan orang Islam" dan "kebiasaan tak termaafkan". Baris terakhirnya berisi "Norwegia akan segera bangun".
Marte Thorsby, ketua dewan komite penghargaan tersebut, yakin bahwa lagu adalah bagian dari kebebasan berekspresi di Norwegia.
"Kami menikmati kebebasan penuh ekspresi di Norwegia dan juri Spellemann tidak akan menyensor konten dalam cara apapun," kata Thorsby kepada koran Aftenposten.
Tapi Soderlind dari Asosiasi Humanis Norwegia, mengatakan bahwa lagu itu terlalu jauh dalam mengkritik Islam.
Dia mengatakan lirik itu mungkin ditulis sebelum serangan teror musim panas lalu di Norwegia, dan setelah 22 Juli mereka benar-benar melewati batas.
Ekstremis sayap kanan, Anders Behring Breivik, membantai sedikitnya 76 orang dalam serangan kembar pada gedung pemerintah dan kamp pelatihan pemuda di Norwegia tahun lalu.
Penyerang mengatakan bahwa serangannya adalah misi untuk menyelamatkan "Kristen Eropa" dari Islam.
Dia mengatakan bahwa tindakannya ditujukan untuk "mengubah cara berfikir masyarakat Norwegia" melawan "invasi Muslim" di Eropa.
Juru bicara band sesat tersebut, Taake, Orjan Stedjeberg berpendapat bahwa niat mereka adalah untuk mengkritik agama pada umumnya dan tidak mengkhususkan pada Islam.
Ini bukan kasus pertama Taake yang membangkitkan kehebohan di Eropa.
Pada tahun 2007, Stedjeberg muncul di panggung dengan lambang swastika di dadanya di Essen, Jerman, di mana setiap penggunaan simbol Nazi sangat dilarang.
Ajang penghargaan Spellemann akan diumumkan dalam acara yang akan digelar 14 Januari mendatang. Saat ini Terdapat sekitar 100.000 muslim yang tinggal di Norwegia, dari total 5 juta penduduk negara Skandinavia itu.