Cerita tentang kelahiranku dan ke-3 saudara kembarku mungkin adalah cerita yang tidak pernah bosan dikisahkan oleh mama. Kata mama kelahiran kami adalah keajaiban - kami adalah kembar 4 yang langka! Dan tentu saja mama tidak pernah lupa menambahkan bahwa kelahiranku adalah yang paling ajaib!
“Kalau bukan karena Yesus yang menolong mungkin kalian tidak akan lengkap hingga sekarang.” itu kata mama. Bagaimana tidak, di usia kandungan mama yang memasuki bulan ke-5, mama dan papa diminta memutuskan hal yang paling mustahil dilakukan oleh orang tua - memilih salah satu dari kami untuk digugurkan! Karena menurut tim dokter, jika kehamilan ini dilanjutkan dengan 4 orang bayi, maka ke-empat-empatnya akan mati disebabkan kurangnya asupan makanan dari plasenta untuk kami, jadi jika ingin sebagian besar dari kami selamat, 1 orang di antara kami harus dikeluarkan alias dikorbankan!
Waktu itu kami belum diberi nama, kami hanya ditandai dengan huruf A, B, C, dan D. Dan kandidat yang paling kuat untuk dikeluarkan dari tim kecil di perut mama adalah bayi C, karena bayi C begitu lemah, dan sulit menyerap sari makanan dibandingkan bayi A, B dan D. Saat itu mama dan papa bergumul dengan sangat. Pilihannya adalah tetap melanjutkan kehamilan dengan ke-4 bayi yang resikonya adalah kematian semua bayi pada saat kelahiran atau memilih salah satu bayi untuk dikeluarkan saat itu dengan kemungkinan sangat besar bisa menyelamatkan ke-3 bayi yang tersisa.
Di bawah kaki Tuhan mama dan papa berdoa, sungguh-sungguh mereka berdoa untuk keputusan terbaik yang mereka harus ambil. Dan akhirnya setelah pergumulan yang panjang mereka pun memutuskan untuk tetap mempertahankan kami berempat! Karena mereka percaya jika Tuhan menghendaki kami semua hidup maka kami akan hidup, tapi jika pun tidak, mama dan papa tahu bahwa Dia pemilik segalanya. Dia yang memberi, Dia pula yang akan mengambil.
Namun keajaiban pun terjadi, kami semua yang hampir-hampir tidak memiliki harapan hidup bisa selamat! Tak terkecuali si bayi C yang kondisinya sangat mengkuatirkan karena ketika dilahirkan beratnya kurang dari 1 kg! hanya 810gr! Tim Dokter memprediksi bahwa bayi C hanya sanggup hidup beberapa hari. Dan ya, mungkin kalian tahu cerita selanjutnya - Tim Dokter lagi-lagi terbukti salah :)
Dan dengan prolog yang cukup panjang maka ini adalah kisah si bayi C ...
Namaku Jeremi. Aku si bayi C yang berukuran 810 gr ketika dilahirkan! Kini aku berusia 16 tahun. Sehat. Dan ya, kelahiranku memang sebuah keajaiban.. Tapi nampaknya tidak untuk hidupku.. Karena anehnya berbeda dengan ke-3 saudara kembarku yang melanjutkan hidup mereka dengan talenta-talenta yang luar biasa, aku, hanyalah anak muda yang biasa-biasa saja. Tanpa potensi apa-apa..
Tidak percaya? Aku akan memperkenalkan kalian dengan ketiga saudara kembarku..
Jeselin, tidak seperti aku yang seringkali salah melafalkan nada re menjadi la dengan (sumbang pula!), saudara perempuanku yang satu ini selalu memukau banyak orang dengan suaranya yang indah, puluhan tropi ia koleksi dari berbagai kontes menyanyi, di gereja ia selalu didaulat untuk menyanyi solo dalam perayaan-perayaan besar. Potensinya sudah terlihat jelas semenjak kecil. Jeselin dan suara emasnya. Sangat mengagumkan!
Jevon, jenis kelamin kami mungkin boleh saja sama. Tapi untuk urusan fisik kami jauh berbeda. Apalagi urusan wajah. Walau kembar, kami sama sekali tidak memiliki persamaan. Jevon bertubuh atletis, hampir setiap cabang olahraga mampu ia kuasai, tapi renang adalah keahliannya. Sudah semenjak 2 tahun lalu bahkan ia mengikuti latihan bersama tim nasional. Potensinya sebagai seorang atlet sangat istimewa!
Dan yang terakhir, Jesika, kemampuan akademisnya jauh di atas rata-rata! Jika sekarang aku masih duduk di kelas 2 SMA, ia sekarang telah memasuki tahun ke-2 perkuliahannya. Ia memang sangat cerdas hingga selalu selalu berhasil lompat kelas. Apalagi yang bisa aku katakan tentangnya? Dengan potensi kecerdasan luar biasa yang ia miliki, ia sangat membanggakan!
Sudah kubilang kan? Saudara-saudara kembarku yang lain memiliki talenta-talenta yang sangat luar biasa.. Sementara aku? Wajahku biasa saja tubuhku kurus, sama sekali tidak atletis, kalau aku ikut serta dalam sebuah acara, banyak yang tidak akan menyadari kehadiranku. Prestasi akademis? Aku adalah murid yang akan mudah dilupakan namanya oleh guruku karena nilaiku sangat biasa. Kalau ada yang bertanya apa keahlianku, aku akan jungkir balik memutar otakku dan tetap tidak menemukan sebuah jawaban yang memuaskan! Aku, tidak memiliki keahlian apa-apa dan aku sangat kesal karenanya..
Ah, kadang aku berharap aku tidak berhasil hidup. Aku lelah harus dibandingkan terus-menerus dengan saudara-saudara kembarku. Aku tidak memiliki apa-apa untuk dibanggakan.. Aku merasa tidak berguna dalam hidup ini.. Aku tidak tahu untuk apa aku hidup.. Dan kadang.. Jujur.. Aku seringkali diam-diam marah pada Tuhan :(