Bacaan I : Keluaran 20-17
Mazmur tanggapan : mazmur 19-11
Refren : Tuhan, Engkau memiliki sabda hidup abadi
Bait Pengantar Injil : Aleluya......
berbahagialah orang yang mennyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus iklas, dan menghasilkan buah dalam ketekunan
Injil : Matius 13-23
Tanah daerah pegunungan biasanya terkenal subur. Banyak tanaman sayur dan buah tidak demikian di daerah yang kering. Disana tidak banyak tanaman, sebab tanahnya tergolong tandus dan tidak subur.
Injil hari ini mengetenghakan makna perumpamaan tentang seorang penabur. Tanah adalah lambang hati kita masing-masing. Seperti beragam jenis tanah yang dikisahkan oleh Inji, demikian hati kita dalam menanggapi firman tuhan dan menghayati dalam hidup sehari hari. Pesan injil hari ini menantang kita dengan sebuah pertanyaan besar ; apakah kita telah berubah ?
Setiap minggu atau bahkan setiap hari kita mendengarkan firman Tuhan atau membaca firman Tuhan dan renungannnya. Namun sungguhkah sabda tuhan itu berbuah dalam sikap dan tindakan kita sehari-hari ? Yesus berkata bahwa firman Tuhan hanya bisa bertumbuh jika kita memiliki tanah hati yang subur.
Dalam kehidupan sehari-hari kerap hati kita masih jauh dari tanah ideal seperti kisah Injil hari ini. Tetapi dengan usaha teknologi pertanian yang canggih sekarang ini, kita bisa mengolah tanah hati yang tidak subur itu. Jika tanah hati kita masih banyak hama (si jahat ) kita perlu membasminya. Caranya ? dengan tegas menolak dan berkata tidak dengan rayuannya. Terik matahari ( penindasan dan penyesatan ) yang membuat kita layu harus segera diatasi dengan memperkuat akar dalam ajaran kitab suci dan ajaran gereja Katolik. semak duri yang menghimpit harus kita bersihkan dengan iman bahwa " Kristus Yesus adalah dasar pengharapan kita "