ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Asia
(MahadanaNews) Badai ekonomi global akan dirasakan di Asia, menurut Bank Pembangunan Asia (ADB), karena pertumbuhan di wilayah ini terlihat moderator pada paruh kedua tahun ini.
Dalam outlook terbarunya, ADB menurunkan perkiraan untuk pertumbuhan Asia sebesar 7,5 persen untuk 2011 dan 2012. Sementara pada perkiraan sebelumnya di bulan April, ADP memprediksi pertumbuhan sebesar 7,8% untuk 2011 dan 7,7% di 2012. "Asia tidak sepenuhnya dipisahkan dari dunia Barat. Ekspor negara Asia lebih besar ke negara-negara maju, sehingga mau tidak mau negara-negara dengan sektor-sektor ekspor yang lebih besar akan terpengaruh oleh perlambatan," ujar Rhee Changyong, Kepala Ekonom ADB kepada CNBC Rabu (14/9).
Meskipun terjadi risiko eksternal, Rhee memperkirakan permintaan domestik yang kuat dan perdagangan intra-regional yang terus menjaga momentum pertumbuhan di wilayah ini, disebabkan ekonomi yang kuat di Asia Tenggara dan Asia Selatan.
"Indonesia memiliki arus modal masuk lebih banyak, dan booming investasi. Jadi, kami percaya beberapa negara Asia, meskipun pertumbuhan yang lambat di negara maju, itu akan dilakukan dengan baik," katanya.
Rhee juga mengindikasikan risiko inflasi, dan mengatakan penjagaan harga akan terus menjadi prioritas bagi para pembuat kebijakan di Asia dalam waktu dekat. ADB merevisi proyeksi inflasi untuk 2011 menjadi 5,8 persen dari proyeksi sebelumnya 5,3 persen. "Di babak pertama, inflasi jauh lebih tinggi dari yang kami perkirakan karena (dari) lebih dari 30 persen peningkatan dari harga komoditas," kata Rhee.
"Ada heterogenitas yang hebat dalam jumlah inflasi di Asia. Beberapa negara Asia memiliki tingkat inflasi lebih dari 20 persen dan 10 persen. Di sisi lain, perekonomian sebagian besar Asia memiliki inflasi rata-rata 4-5 persen," kata Rhee.
"Bagi negara-negara yang memiliki lebih dari dua digit inflasi dan suku bunga riil yang negatif, mereka masih harus fokus pada stabilitas harga dulu."
Tantangan lain untuk Asia adalah untuk beradaptasi dengan perubahan demografis seperti wajah populasi. "Negara-negara seperti Singapura dan Korea berada pada stadium lanjut dari transisi itu ... rasio orang tua akan meningkat enam atau empat kali dalam waktu yang sangat singkat," kata Rhee. "Di masa lalu, struktur demografi yang menguntungkan memberikan kontribusi lebih dari 1 persen pertumbuhan pada setiap tingkat pertumbuhan di Asia. Namun, kontribusi akan turun menjadi 0,6 persen dalam 10 dan 20 tahun berikutnya."
Sumber