Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka (Mazmur 107-30). Mereka berkata, 'Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?' (Markus 4-5).
Mereka naik sampai ke langit dan turun ke samudera raya, jiwa mereka hancur karena celaka; mereka pusing dan terhuyung-huyung seperti orang mabuk, dan kehilangan akal. Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka, dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang. Mereka bersukacita, sebab semuanya reda, dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: 'Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?' Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: 'Diam!Tenanglah!' Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: 'Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?' Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: 'Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?' Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa.
Kita lihat di dalam Injil bahwa para murid menemui masalah yang serupa dengan situasi di dalam Mazmur 107-29. Para murid berseru kepada Yesus di tengah masalah yang mereka hadapi. Tapi, para murid tak menaruh iman pada Yesus, yang sedang tidur, bahwa diri-Nya mampu menyelamatkan mereka. Mereka hanya punya sedikit iman kepada-Nya. Yesus menunjukkan Kemahakuasaan-Nya: badai itu berhenti, dan suasana menjadi sangat tenang. Karena itu, bahkan badai dan gelombang pun menaati kata-kata Yesus (Lihat pula (Markus 1) dan (Lukas 17). Kalau begitu, siapakah orang ini, sehingga badai dan laut pun taat kepada-Nya? Ia tak lain adalah Allah yang Maha Kuasa, sehingga badai dan laut pun taat kepada-Nya: kata-kata ini tak bisa ditujukan kepada pihak lain selain Allah yang Maha Tinggi: peristiwa seperti itu tak pernah disaksikan sebelumnya, bahwa badai dan laut bisa dihardik oleh seorang makhluk belaka, dan bahkan menaati si makhluk. Yesus tak sekadar Maha Kuasa, Ia pun adalah sumber segala kekuatan dan otoritas. Barangsiapa yang membaca catatan ini, entah akan menyangkali kebenaran peristiwa tersebut beserta situasinya; karena dirinya kafir terhadap wahyu Allah atau telah dicuci otaknya, atau akan menjadi percaya bahwa Yesus benar-benar Allah yang layak, sebagaimana yang imani para murid.
Karena itu, Sahabat Terkasih, saya berharap pada akhir halaman ini, Anda percaya kepada bukti bahwa Yesus memiliki kuasa untuk menolong Anda. Hal ini bisa bisa juga dipahami dalam pengertian lain: tentang laut dunia ini yang dipenuhi berbagai pihak jahat, yang serupa dengan lautan penuh badai itu, yang tak bisa beristirahat, dan selalu menebar kebencian, tanpa kasih, dan menghujat Allah. Khususnya para pemimpin tiran dan diktator, yang sama seperti perairan angkuh dan ombak yang bergelora di lautan. Tapi Yesus lebih kuat dari mereka, sehingga umat-Nya tak perlu takut terhadap mereka.
Andapun bisa mengetahui kebenaran dan menikmati berkat-berkat yang dimiliki orang Kristen dan maka kalian akan mengenal Allah yang benar, dan oleh karena itu kalian akan dibebaskan (Yohanes 8).
Datanglah kepada Yesus, sehingga kita boleh bersukacita bersama Anda.