April 28 2011 - 25 menit yang lalu
REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Sejumlah walimurid di Denpasar Barat, mengeluhkan beredarnya "Buku Pengharapanmu" ke anak-anak mereka. Bacaan yang menyerupai majalah itu berisi pengenalan tentang agama Kristen, penerbitnya adalah Buku Pengharapan Indonesia yang mencantumkan alamat nomor kotak pos 150, Malang, Jawa Timur 65100. "Kami sangat kecewa, mengapa anak kami diberi buku tentang agama yang bukan menjadi keyakinan kami," kata Muhammad Bayu Kusuma, kepada Republika di Denpasar, Kamis (28/4).
Bayu menyatakan sangat terkejut, karena putrinya yang bersekolah di Taman Kanak-Kanak Handayani Denpasar Barat, membawa pulang majalah "Buku Pengharapanmu". Ini karena setelah dia periksa jelas Bayu, ternyata isi majalah itu 100 persen mengajarkan pelajaran agama Kristen. Karena merasa kurang lazim dan selama ini dia mengetahui TK Handayani adalah sekolah umum, Bayu kemudian melakukan konfirmasi ke kepala TK tempat anaknya sekolah dan ternyata jelas Bayu, kepala sekolah bersangkutan tidak tahu menahu kalau ada yang membagikan majalah yang isinya seperti itu.
Bayu mengatakan, dia berencana mengadukan prihal itu ke polisi. "Ini kan namanya berdakwah kepada orang yang sudah beragama. Ini melanggar hak azasi dan ini berbau SARA," katanya.
Ketika dikonfirmasi, Kepala TK Handayani, Ni Nyoman Ardani SPd, menjelaskan kronologis pembagian majalah itu. Beberapa hari lalu jelasnya, ada dua orang yang datang ke sekolahnya yang menyatakan hendak menunjukkan permainan sulap kepada para siswanya dan kemudian membagikan majalah. Kedua orang itu juga mengajarkan warna-warna kepada para siswa dan menurut Ardani itu sebagai hal yang biasa.
Namun "Buku Pengharapanmu" sebenarnya berisi ajaran-ajaran Kristen yang mengutip ayat-ayat pada Kitab Injil. Majalah itu itu juga mengupas tentang kelahiran Yesus, dan saat menjelaskan tentang warna, selalu dikait-kaitkan dengan simbol-simbol agama Kristen. Ketika dikonfirmasi tentang isi majalah itu, Ardani menyatakan belum membacanya dan dia juga mengaku tidak mengenal kedua orang yang diizinkannya bermain sulap di dalam kelas tanpa pengawasan sekolah.
Selain di TK Handayani, pembagi majalah Kristen itu sebelumnya juga sudah membagikan majalah serupa di SD 27 Denpasar Barat. Namun ulah mereka ketahuan dan buku-buku yang telah dibagikan ke siswa ditarik kembali atas inisiatif para guru. "Karena ini majalah gelap dan dibagikan juga ke siswa yang beragama Islam, majalah itu sepakat kami bakar," kata Nasrudin, guru agama Islam di SD 27 Denpasar Barat.
Majalah Kristen itu yang dibagikan secara geratis kepada siswa TK dan SD sama-sama diterbitkan oleh Buku Pengharapan Indonesia Malang. Bedanya untuk sekolah TK, lebih banyak gambar kartunnya dan untuk anak SD lebih banyak uraian-uraiannya
http://id.berita.yahoo.com/wali-murid-r ... GI-;_ylv=3
Ayoo ... Bapak Aparat (Terutama Polri)..... Nanti kalo sudah kejadian seperti di Temanggung .... Umat Islam lagi disalahkan ... Barbuk dah dua kali .... mau apa lagi ...? :