Misalnya :
Saya mengutus seseorang untuk membeli rokok,
maka orang itu akan pergi membeli rokok sesuai perintah saya,
Sebenarnya siapa yang pergi membeli rokok ?
Kalau dilihat secara kasat mata, yang pergi membeli rokok adalah orang yang saya utus
Tapi secara "hakikatnya" yang pergi membeli rokok itu adalah saya sendiri,
karena orang yang saya utus tidak akan pernah pergi membeli rokok kalau saya tidak perintahkan.
Pertanyaannya :
Apakah "saya" dan "utusan yang saya utus" itu "satu"
atau
"saya" dan "utusan yang saya utus" itu "dua" ?
Kalau "Yang Mengutus dan Yang Diutus" itu SATU, silahkan berkeyakinan bahwa Yesus itu Tuhan.
Tapi, kalau Yang Mengutus dan Yang Diutus itu berbeda, silahkan berkeyakinan bahwa Yesus itu cuma Nabi/Rasul/Manusia dan bukan Tuhan.
Pendapat saya, sebagai individu yang sudah dibekali "akal pemikiran" saya uji dulu secara logika baru akan saya jadikan Keyakinan.
Tapi kalau malas berfikir, yakini saja berdasarkan "dogma" atau "yang penting yakin" entah berdasarkan apa terserahlah.....