"Sejak Saya Kecil, Pantai Kuta Penuh Sampah"
Kamis, 14 April 2011, 17 WIB
http://nasional.vivanews.com/news/read/ ... uh-sampah-

Artikel Time 'Holidays in Hell: Bali’s Ongoing Woes' menggambarkan berlibur di Bali bagai di neraka. Yang paling disorot adalah kondisi Pantai Kuta yang kotor oleh sampah dan kotoran manusia. Airnya yang menghitam membuat gatal kulit para turis.
Menanggapi artikel itu, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik menduga, ada upaya mendiskreditkan pariwisata Pulau Dewata. "Saya tidak berprasangka buruk. Tetapi kalau dikatakan ada indikasi mendiskreditkan pariwisata Bali, tentu saja iya. Makanya kita tak boleh tidur, harus terus berjibaku menjaga Bali dari serangan sampah kiriman itu," ujarnya, saat mengunjungi Pantai Kuta, Kamis, 14 April 2011.
Dikatakan, sebagai orang yang lahir dan besar di Bali, ia mengetahui betul bahwa sampah yang datang ke Pantai Kuta merupakan sampah kiriman ketika musim angin barat. "Dari saya masih kecil saya sudah tahu hal itu. Ini kan hanya sampah kiriman saja ketika angin barat tiba," jelas dia.
Dijelaskan dia, sampah yang memenuhi Pantai Kuta merupakan fenomena alam dan akan terus terjadi setiap tahunnya. "Saya orang Bali dan sejak kecil saya sering ke Pantai Kuta. Memang pada sekitar Maret atau April terjadi angin barat dan Kuta akan dipenuhi oleh sampah," kata dia. Sampah ini diduga kuat berasal dari Jawa Timur dan Bali Barat.
Mungkin saja, sambungnya, Andrew Marshall yang menulis artikel menggemparkan itu, datang ke Bali ketika musim angin barat. "Tulisan yang dimuat di Majalah Time terlalu memvonis dan tidak melihat Bali secara keseluruhan. Padahal, Bali itu bukan hanya Kuta, tetapi masih banyak tempat lain yang indah di Bali sehingga Bali tetap sebagai Pulau Surga, bukan neraka," ujarnya.
Apakah Kemenbudpar akan mengklarifikasi berita tersebut? Jero Wacik menjawab, tidak.
Sementara itu, Bupati Badung, Anak Agung Gde Agung yang mendampingi Jero Wacik mengatakan, memasuki pertengahan bulan April ini diprediksi volume puncak kiriman sampah di Pantai Kuta, Bali mencapai 1.494 meter kubik. "Kami telah membentuk tim Unit Reaksi Cepat (URC) yang bekerja siang malam membersihkan sampah-sampah kiriman dari laut," kata dia.
Saat ini URC yang dibiayai oleh Pemkab Badung dengan anggaran Rp2 miliar pertahunakan beroperasi di Pantai Kuta, Legian, Seminyak, Kedongan, Jimbaran dan Pecatu. "URC ini akan melakukan penanganan di titik-titik daerah pariwisata terutama saat musim angin barat. Seluruh pembiayaan akan ditanggung Pemkab Badung senilai Rp2 miliar," ujar Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Badung Putu Eka Merthawan.