Polisi Penculik..
Kamis, 31 Maret 2011 00 WIB
forumbebas.com -Kejahatan yang melibatkan polisi, dari yang canggih sampai yang konyol, terus saja terjadi. Maraknya kejahatan yang melibatkan polisi mempertegas fakta bahwa kepolisian masih menjadi salah satu episentrum terburuk penegakan hukum yang compang-camping di negeri ini.
Sebuah peristiwa penculikan berkedok operasi narkoba di daerah Penjaringan, Jakarta Utara, akhir pekan lalu, adalah contoh penyelewengan konyol polisi terhadap tugas dan kewenangannya. Tanpa alasan jelas kelompok penculik menangkap seorang mahasiswa atas tuduhan terlibat narkoba.
Penculikan bermotif pemerasan dengan tuntutan uang tebusan Rp20 juta itu ternyata melibatkan tiga polisi. Mereka ditangkap dan kini terancam pemecatan tidak dengan hormat.
Cerita-cerita yang beredar di masyarakat tentang adanya keberengsekan dan kejahatan polisi memang bukan cerita baru. Sudah tidak terhitung keluhan yang terungkap tentang buruknya perilaku polisi.
Pendapat bahwa berurusan dengan polisi lebih banyak menyulitkan daripada memudahkan sudah menjadi persepsi publik sejak lama. Melaporkan kehilangan kambing kepada polisi akan membuat sang pelapor kehilangan sapi adalah anekdot yang mencerminkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap polisi.
Praktik-praktik memalukan juga berlangsung setiap saat. Di jalan raya, misalnya, oknum polisi lalu lintas kian terang-terangan menunggu orang melanggar rambu. Mereka mengharap dan bahkan secara proaktif meminta 'uang damai' kepada pengguna jalan yang tidak disiplin.
Semua berlangsung terang-terangan, baik siang maupun malam, baik saat hari kerja maupun akhir pekan dan hari libur. Itu memalukan dan memprihatinkan. Rasa hormat dan bangga yang dulu pernah dimiliki masyarakat terhadap polisi pun kini nyaris tidak ada lagi.
Kasus penculikan dan pemerasan oleh polisi yang terjadi di Jakarta Utara itu menunjukkan betapa lembaga kepolisian tengah mengalami krisis kredibilitas, kepercayaan, dan akhlak yang teramat parah.
Karena itu, Kapolri Jenderal Timur Pradopo beserta seluruh pemimpin Polri harus mengambil langkah serius dan cepat menghentikan kerusakan yang terus berlangsung dalam tubuh kepolisian.
Tidak hanya membereskan persoalan di akar rumput kepolisian yang karut-marut, Kapolri juga harus menyelesaikan kasus-kasus besar yang melibatkan petinggi Polri untuk menunjukkan mereka memiliki niat dan sungguh-sungguh dalam membenahi diri.
Penyelesaian kasus 'rekening gendut' para jenderal polisi, yang dijanjikan Timur Pradopo saat dilantik menjadi Kapolri akan dituntaskan, nyatanya hingga kini tidak jelas. Demikian pula kasus keterlibatan delapan polisi yang meloloskan terdakwa mafia pajak Gayus Tambunan dari rumah tahanan Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Tugas polisi jelas adalah menangkap penjahat. Bukan menjadi bagian dari kejahatan. Korupsi dan kejahatan di Indonesia marak karena dilakukan dengan selimut seragam dan otoritas.