Pelayanan teknis, mekanistik, tersedia. Tanda-tanda, petunjuk dan semua hal yang diperlukan di lapangan, ada. Misalnya petunjuk: masjid dan WC umum. Sebelah sana Gelanggang Samodera. Ke arah kiri, Pasar Seni yang terkenal itu
Pelayanan manusiawi pun tersedia. Petugas -juga satpam- ramah. Semua sadar, ini bisnis jualan jasa. Maka, keramahan dan profesionalisme yang dikedepankan. Kemasan yang menarik itu penting. Tapi kemasan tak boleh mengorbankan kualitas produk. Kita tahu, kolam ya kolam. Tapi dengan kemasan berbau mitos: 'Atlantis Water Advanture' kolam lalu memiliki imajinasi 'beyond the boundery of just water'. Ada kolam riam jeram, kolam ombak, kolam spiral luncur, volley air, kolam apung, water outbound, rainbow balls, kiddy pool.
Ini daerah pantai, dengan seribu pulau, yang masyhur. Maka, air dijual sebanyak-banyaknya. Kecuali obyek di atas, ditawarkan juga Pulau Bidadari: one of the most exotic 'Thousand Islands'. Juga Marina: dermaga kapal pesiar bergaya kosmopolitam, pertama dan terkemuka di negeri ini. Keren kan?
Ada juga wisata kuliner yang menggiurkan selera. Ciri khas, 'produk' unggulannya restoran Bandar Jakarta: menawarkan menu-menu sea food, dengan pelayanan gaya Batavia tempo doeloe. Inilah kekuatan sejarah tadi.
Ada pula bisnis property. Town House mewah, dengan gaya hidup modern. Dibangun 36 unit. Arsitekturnya bergaya mediteranian. Kita bangsa yang sedang go global. Kita melihat ke 'luar', dan ke 'depan'. Ini keliru mutlak. Kita harus juga melihat ke 'dalam'. Dan ke masa lalu, yang tak kalah exotic dibanding apa yang 'asing'.
Tapi harus diakui, managemen Ancol kreatif menciptakan mitos-mitos tentang produknya. Setiap mata dagangan memiliki 'bumbu' sejarah, dan 'pesona' mitosnya sendiri-sendiri, sesuai dengan semangat zamannya. Bisnis harus kontektual. Kesadaran politik global, perlunya 'mitos' produk ramah lingkungan, juga berlaku di sini.
Sekali lagi, konteks historis, dalam bisnis, penting, sepenting peran mitos buat 'membangun' mimpi. The power of dream penting buat membuai kesadaran kritis para konsumen.
Tak heran 'Ancol' meraih begitu banyak 'Awards' keunggulan bisnis. 'The Best Companies in Asia and Australia', 2006, 'Indonesia Property Award', 2006, 'Investor Award' 2007, 'Marketing Award', 2007,
Malam itu saya menghadiri acara peringatan 36 tahun pasar seni: ruh Ancol secara keseluruhan. Wilayah seluas 600 hektar itu intinya inti ada di pasar seni, yang luasnya 4,5 hektar. Pekan Budaya Nusantara dipamerkan di sana. Budaya daerah dihormati. Ini menegaskan makna kebhinekaan kita.
Di sana ada 'jazz community', tiap Jumat. Acara Koes Ploes: Kamis. Pekan Budaya , Nusantara, dibuka di sana juga. Budaya daerah tampil, menegaskan kenyataan 'kebhinekaan' kita. Malam Jumat lalu atraksi 'Stensil Arts': seni jalanan, citarasa seni kaum muda. Ini seni kelas dunia. Tahun lalu pagelarannya di Miami, AS. Tahun ini di pasar seni, Ancol. Seni rupa, seni musik, tari, dan seni lukis, berkembang. Interaksi berbagai corak seni itu memberi para seniman inspirasi. Dan membuat mereka kreatif mencipta.
Kerajinan kulit: tas bagus dan wayang eksotik ada. Ukiran kayu, canggih. Juga seni lukis. Beberapa pelukis yang mulai mendunia, misalnya Mas Cubung, ada di sana. Mereka sedang 'mengukir' nasib. Dan meraba dalam kegelapan sejarah masing-masing. Untuk menjadi the best. Mereka sibuk merayakan makna sejarah dan mitos dalam bisnis impian.
*) Mohammad Sobari adalah budayawan dan mantan Pemimpin Umum Kantor Berita Antara.