Soal:
1. Apa dalam memahami isi kitab agama itu sama maknanya bagi setiap umatnya (dalam agama yg sama).
Alasannya.....?
2. Siapa yg benar jika ada suatu perbedaan paham?
Siapa yg menjadi hakimnya?
3. Jika perbedaan dalam pemahaman yg sama agamanya terjadi dan dimaklumi, apa masih bisa mengklaim kebenaran masing2..?
4. Seorang Nabi berkata "bla...bla.... bla", apa penerus lidah (cerita) sang nabi yg disampaikan bisa diterima dgn paham yg sama?
5. Apa salah seseorang memiliki paham yg beda dalam satu agama?
Jawaban:
1. Berbeda, karena setiap orang pemikiran dan sudut pandang pasti berbeda.
2. Yang kuat yg benar, alias hukum rimba, Hakimnya ya yg kuat. (Kalau ada yg bilang hakimnya itu Tuhan atau Nabi, itu ngaco. Memangnya yg lg beda pendapat bisa dengar suara Tuhan??? Kalau ada yg bilang kitab suci, kadang aliran yg berbeda punya kitabnya masing2)
3. Dimaklumi, berarti tidak jelas siapa yg benar dan yg menyimpang. Lalu dibiarkan saja??? Berarti agama itu sudah tidak berasas kebenaran lagi, atau yg buat kitabnya dulu bikinnya kurang lengkap??? Masa Tuhan yg bikin bisa kurang lengkap sih???.
4. Diterima mungkin bisa berbeda, atau cara penyampaiannya bisa menghasilkan kesan atau arti yg berbeda bagi yg menerima. (Bisa juga dibumbui sedikit biar tambah seru)
5. Seharusnya sih salah, 1 agama tidak boleh berbeda paham, itu untuk menjaga kemurnian agama tersebut. Tapi pada kenyataannya agama sekarang udah ga jelas, pahamnya banyak bgt, ada yg dibilang sesat, ada yg damai2 aja. Jadi ga jelas mana yg asli.
Ini pendapat saya dari sudut pandang yg netral.
Kalau ada yg tersinggung mohon dimaafkan.