saya bagi sebuah cerita :)
di daerah saya,setiap warga Tionghoa yang Meninggal,sering sekali mempermasalahkan mengenai Agama dan Tata Cara Prosesi Pemakaman.
Permasalahan nya adalah, Bagaimana melaksanakan Tradisi turun temurun dari nenek moyang mereka dalam suatu Proses Pemakaman sementara terbentur dengan Agama mereka (Katolik).
Paling sering terjadi percekcokan antar Anggota keluarga.
Ada yang ingin melanjutkan Tradisi nya,dan banyak pula yang menentang karna yang meninggal sudah masuk Agama.
Nah,bagaimana menyikapi hal tersebut?
apa harus sampai berantem,disaat yang lain sedang berduka?
apa dengan mempertahankan suatu Kebenaran yang berujung Perkelahian adalah suatu Solusi yang terbaik?
disinilah,di tuntut Toleransi.
Masi banyak sekali yang kurang memahami hal itu.
bahkan Pemimpin Agama sekalipun.
Pemimpin Agama hanyalah seorang manusia,yang hanya berpikir setinggi nalarnya saja.
tidak bisa lantas Pemikiran seorang Pemimpin Agama kita jadikan Tolak ukur untuk menilai suatu Agama.
Pada saat itu,Anggota keluarga yang bersikukuh menggunakan Tradisi Tionghoa, menanyakan boleh tidak nya kepada seorang Pastor.
Temen2 tau,apa yang di jawab Pastor itu?
"Yahh,Katolik tidak pernah melarang hal itu, bahkan memegang Dupa pun,katolik mengijinkan.lain dengan Protestan,yang melarang hal itu"
saya yang mendengar nya langsung, kaget lho denger pernyataan Pastor.
Masa Seorang Pastor berkata demikian :
emang sejak kapan Protestan melarang hal itu :
disitu,saya bisa mengukur "lepel" Pastor tersebut..
tapi,apa lantas saya harus memotong perkataan Pastor tersebut?
apa lantas saya harus ngotot dan menjelaskan kepada Pastor tersebut?
disitu lah kita di tuntut untuk Toleransi, terhadap Orang2 yg kurang memahami suatu hal :)
sama hal nya dengan Temen2 yang sedang menunaikan Puasa,
bagaimana kami yg non Muslim menghadapi temen2 yang sedang berpuasa tsbt?
apa dengan berpesta Pora,makan makan di depan umum?
disitulah,kita di tuntut untuk bertoleransi.
Hargai temen2 yang sedang berpuasa, jaga sikap kita.
Masa saya harus suruh temen yang berpuasa itu untuk mengurung diri di kamar,supaya dia gak liat saya sedang makan? :
kok bukan saya yang bersembunyi dari dia di saat makan? :)
Sama halnya ketika FPI berulah dimana2,
hampir tidak ada yang men-Judge Agama Muslim berdasarkan ulah FPI.
tidak ada tuh yang lantas beranggapan bahwa agama Muslim semua nya sama pemikiran dan perbuatan nya dengan FPI.
Jangan tunggu orang bertoleransi terhadap kita,
usahakan kita yang terlebih dahulu bertoleransi terhadap lingkungan sekitar.
dengan begitu,akan tercipta suatu kerukunan antar sesama.
dan Jangan Pernah menilai suatu Agama,
dikarenakan kesalahan beberapa Pihak.
Kenali dulu semua nya,baru kita bisa menilai nya.
:)