Indonesia dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta, yang artinya kita mempunyai puluhan juta anak muda yang sehat, lahan yang luas dan ditambah dengan para sponsor yang rela merogoh koceknya untuk kompetisi sepak bola seharusnya ada kemajuan dalam persepak bolaan Indonesia, hanya saja kegagalan kepemimpinan dalam PSSI sudah berurat akar tanpa menyadari kesadaran kegagalan, tebal muka dan tutup telinga.
Mari sejenak kita sampingkan Nurdin Halid yang mencalon diri, kita sampingkan Golkar yang mendukung atau Demokrat yang tidak mendukung. Yang harus kita soroti dan yang menjadi titik fokus adalah standar kebenaran bangsa ini yang seharusnya merupakan nilai-nilai universal dalam berbangsa dan bernegara.
Bangsa Indonesia termasuk Forum Bebas Indonesia adalah sebuah bangsa dan dan komunitas yang sangat amat memaklumi kesalahan, seperti Nurdin Halid seorang mantan narapidana koruptor mempunyai dasar pembenar tindakan yang sepertinya membuat dia tampak seperti malaikat atau kita tengok kejadian beberapa waktu lalu di FBI, mereka selalu mempunyai jawaban seakan-akan logis sebagai argumentasi perbuatan mereka.
Memimpin dari penjara karena pidana korupsi bagaikan angin lalu. Begitu pandainya kita membekap kesalahan dalam kemasan. Begitulah yang bengkok begitu mudah terlihat lurus, dan tekadang yang lurus seakan-akan bengkok.
Akhir kata, moralitas bangsa ini tentang sebuah standar kebenaran sudah tidak ada lagi, seorang koruptor masih bisa berlaga ditingkat nasional bahkan di internasional, tidak heran jika para akar rumput begitu mudahnya melanggar semua aturan, karena tidak menyaksikan keteladanan dari para elite bangsa ini, semua hal boleh dilakukan tak ada norma lagi, toh nanti ada sebuah argumentasi yang logis untuk sebuah kesalahan, tidak percaya ? coba saja kamu melanggar rambu lalu lintas, pasti kamu akan memiliki jawaban yang logis sebagai argumentasi perbuatan kamu.
: