"Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran, sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang dikatakan-Nya..." (Injil - Yohanes 16: 13).
1. Sebab Ia tidak akan berkata-kata pada otoritas-Nya sen-diri, tetapi akan berbicara hanya apa yang didengar-Nya. (Injil berbahasa Inggris yang baru)
2. Ia tidak akan berkata-kata berdasarkan milik-Nya sendiri, tetapi akan berkata hanya apa yang didengar-Nya. (Injil versi internasional yang baru).
3. Sebab Ia tidak akan mempresentasikan ide milik-Nya sen-diri, tetapi Ia akan meneruskannya kepadamu apa yang didengar-Nya. (Injil Living).
"Roh Kebenaran" ini, Nabi Kebenaran ini, "Al-Amin", tidak akan berbicara kebenaran ruhani berdasarkan gerakan hatinya sendiri, tetapi Ia akan berbicara dengan dasar yang sama dengan penghibur sebelumnya --Yesus telah berbicara:
"Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan... jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku." (Injil - Yohanes 12: 49-50)
Dengan cara yang identik Tuhan Yang Maha Kuasa memberi kesaksian wahyu-Nya kepada utusan-Nya, Muhammad.
"Dan, tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat." (QS. An-Najm: 3-5).
Ini adalah bagaimana Tuhan berkomunikasi dengan semua utusan pilihannya, apakah itu Adam, Musa atau Yesus. Akan menjadi tak masuk akal untuk memikirkan bahwa "Roh Kebenaran" ini adalah Roh Kudus, karena kita katakan bahwa "sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya," dengan yakin tidak dari dirinya sendiri?