seperti saran ndan kojek dan ndan jusmine, saya akan coba bahas implementasi kedua metode diatas
1. ekonomi klasik
implementasi pada sistem ini terfokus kepada :
pembangunan sistem penyokong ekonomi, dimana rakyat sebagai motor penggerak utamanya seperti pertanian, perkebunan, perikanan, dan pertambangan (khusus untuk petambangan pemerintah dapat menentukan persentase tenaga kerja lokal - asing) yang mana dengan ini diusahakan rakyat dari base level adalah sebagai produsen utama dan di manage oleh pemerintah (sebagai high level ) dalam hal fasilitas (bisa berarti pembangunan irigasi, dermaga, centra ekonomi seperti pasar rakyat yang komprehensif, jaminan kestabilan harga / subsidi), distribusi (dalam hal ini bisa berarti pembangunan jalan, jembatan dan support lainnya). dalam hal ini pemerintah menggunakan jasa ahli dibidang tertentu yang bertanggung jawab kepada pemerintah dan tentunya bukan bagian dari pemerintah itu sendiri sehingga terdapat struktur kontrol rakyat --> tenaga ahli --> pemerintah
jika semua berjalan lancar seharusnya kebijakan pemerintah mengarah kepada mempertahankan dan meningkatkan ekonomi dari level terbawah (rakyat). pemerintah disini mendapatkan profit dari pajak/retribusi
karena ekonomi dibangun langkah demi langkah maka sistem ini terasa berjalan lambat namun stabil, namun tidak ada yang disia siakan :
2. ekonomi moneter
implementasi pada ekonomi ini biasanya bercirikan penanaman modal dari pihak luar. tujuan dari penanaman modal asing disini adalah pemerintah mendapatkan modal instan untuk pengaturan ekonomi lebih lanjut. dalam hal ini pemerintah menawarkan suatu sub bagian ekonomi seperti pertambangan untuk dikelola oleh investor dan pemerintah mendapat profit pajak/retribusi, sewa lahan, dll. posisi rakyat sebagai pelaku ekonomi disini hampir tidak ada (kalaupun ada mungkin statusnya buruh). disini tenaga ahli akan menjadi bagian dari pemerintah atau investor sehingga hanya ada dua sisi kontrol. salah satu kelemahan mendasar adalah kebijakan pemerintah bisa jadi merupakan hasil pengaruh dari kebijakan investor (mungkin pemerintah takut akan pencabutan modal oleh investor). keuntungannya perkembangan ekonomi bisa berjalan pesat pada tingkat makro.
kalo aparat negaranya korup ya jadinya peran negara tergadaikan dan hasilnya ya sama saja dengan hasil ekonomi keynesian alias negara kan tergadaikan :
korupsi bisa terjadi pada kedua sistem, cuma pada sistem klasik ada 3 sistem kontrol yaitu rakyat, tenaga ahli, pemerintah. sehingga pelencengan aliran dana dapat dengan cepat diketahui. pada sistem moneter kontrol ada dua, investor dan pemerintah. sedangkan tenaga ahli (konsultan) merupakan bagian dari kedua kontrol tersebut. nah karena cuma ada dua maka sistem proteksi ekonomi hanya dilakukan untuk melindungi salah satu pihak saja. salah satu contoh miss proteksi pada rakyat adalah kenaikan harga produk tertentu untuk melindungi investor, penghapusan subsidi untuk melindungi modal pemerintah.
kapan sebuah negara dikatakan TERGADAI?
yaitu saat lebih dari 50% modal pemerintah merupakan sokongan dari investor dari luar dan profitability factor dikuasai sepenuhnya oleh investor asing. (ini sebagian sudah terjadi di Indonesia : )
ndan/ndin yang lain, votenya mana..? : )