Terus terang ada rasa kecewa ketika Timnas Indonesia "gagal" memenuhi ekspektasi tinggi masyarakat bola Indonesia yang sudah sangat kehausan akan datangnya prestasi membanggakan dari Timnas Indonesia.
Akantetapi, apabila ditelisik lebih dalam, dibalik kegagalan itu, ada hikmah besar yang seharusnya wajib kita syukuri. Dengan kegagalan ini paling tidak ada beberapa hal yang patut kita catat :
1. Prestasi tidak bisa diraih dengan cara instan, tetapi harus dengan kerja keras.
mengenai pernyataan ini gw coba menukil pernyataan Sang Pelatih Timnas, Alfred Riedl sbb.
Dalam sebuah Media Nasional Alfred Riedl menyindir PSSI selaku induk organisasi sepak bola di Indonesia. Seperti kebanyakan federasi sepak bola di negara Asia Tenggara lainnya, PSSI kurang memikir pembinaan pemain usia muda.
''Beberapa federasi tidak menempatkan pentingnya pembinaan pemain usia muda,'' katanya. ''Tidak ada kesabaran untuk memulai sebuah kesuksesan program pemain usia muda karena butuh 10 tahun untuk menikmati hasilnya.''
PSSI sendiri memilih cara instan dengan melakukan naturalisasi pemain. Masih menurut Riedl, kebanyakan para pembuat kebijakan di federasi dan pemerintah tidak berada dalam posisi mengambil kebijakan jangka panjang tersebut. ''Mereka hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri,'' tukasnya.
Gue bukan orang yang menolak praktek naturalisasi, apalagi kalau yang dinaturalisasi masih berdarah Indonesia. Akan tetapi, apabila hal itu menghasilkan sebuah prestasi, nilai kebanggaan akan pencapaian itu tidak akan 100%.
Akan Lain rasanya kalau prestasi itu diraih dengan perjuangan dan persiapan keras jangka panjang. Ketika prestasi itu datang, maka euforia yang dirasakan akan sangat-sangat luar biasa.... Pasti akan serasa Orgasme Pertama....
2. Dengan kegagalan itu, kita belajar untuk tidak "lebay" dengan prestasi yang masih setengah jalan. Juara belum diraih, tapi eksploitasi besar-besaran sudah dilakukan. Bahkan si TV Oon saking sudah kehabisan bahan untuk dibahas, sampe mengulas hal-hal yang sangat tidak penting...bahkan pemiliknya, Si Penjahat Lumpur, dengan kekuatan uang dan politiknya sampe bikin acara-acara tidak penting seperti jamuan makan,selametan,bahkan sampe wawancara "TAI ANJING".....yang tentu saja akan mengganggu konsentrasi para pemain....
3. Ini yang paling penting untuk disyukuri....bahwa dengan kegagalan itu, si NURDIN "ANJING" HALID tidak bisa mengklaim kalau prestasi Timnas Indonesia ini adalah "hasil kerja kerasnya" seperti banyak dia nyatakan melalui media-media di negeri ini.
Sebenarnya banyak hal yang bisa kita petik dari kegagalan timnas meraih piala AFF tahun 2010 kemaren, akan tetapi yang paling penting adalah, jangan kendur memberikan dukungan kepada Timnas Indonesia, meskipun pengurus-pengurus PSSInya semuanya pada kaya "TAI ANJING DIBERAKIN KAMPRET" NAJISS NAJISS NAJISS....semuanya SETAN KEPARAT LAKNAT....
Ayo "Garuda-garuda Muda"ku teruslah berlatih giat....ingat....kesuksesan tak akan datang dengan tiba-tiba tanpa adanya kerja keras...semoga kelak ketika kalian dewasa, kalian bisa membawa Sang Merah Putih Ke Langit Ke Tujuh....