Atlet Dipecat Jadi Karyawan Setelah Raih Dua Emas
Kamis, 16 Desember 2010
BANJARMASIN- Prestasi yang diraih kabupaten di wilayah utara Kalsel tersebut adalah menduduki peringkat keenam dari 13 kabupaten/kota se-Kalsel yang ikut porprov pada 25 Nopember sampai 5 Desember itu. Bahkan dari 21 cabang olahraga yang diikuti kontingen, 13 di antaranya mendapat medali.
"Yang membanggakan lagi, dari 358 atlet yang diikutkan dalam porprov tersebut 100 persen atlet lokal," kata Feroz Khan, Ketua KONI Tabalong, pada acara pembubaran kontingen dan penyerahan bonus Porprov di Pendopo, Senin (13/12/2010) malam.
Menurutnya, semua tidak lepas dari dukungan Bupati Tabalong, Rachman Ramsyi, dan perusahaan. Tak ketinggalan, semangat tim kerja kontingen, pengurus cabang olahraga, ofisial/manajer, pelatih dan seluruh atlet.
Sesuai janji bupati, bagi atlet yang mendapat medali emas diberikan bonus uang tunai Rp 7 juta. Kemudian, untuk mengembangkan kemampuan olahraga atlit, Desy akan dimasukkan sekolah olahraga Ragunan.
Walaupun, tutur Feroz, di tengah keberhasilan tersebut, muncul keprihatinan. Seorang atlet cabang Bridge, Arif Rahman Azmi, dipecat dari tempatnya bekerja di Hotel Jelita, Jalan Ir PHM Noor. Pasalnya, ikut porprov.
"Karena, tidak mendapat izin dari pihak hotel tersebut. Kalau ikut, dia diberhentikan dari pekerjaannya. Sementara, pada porprov, Arif berhasil mendapat dua medali emas untuk nomor 1x patkawan junior dan pasangan bebas," cetus Feroz.
Mendengar informasi itu, Bupati Rachman Ramsyi terenyuh. Ia langsung menawarkan pekerjaan kepada lulusan SMK Negeri 1 Tanjung 2006 itu sebagai karyawan di Hotel Aston Banjarmasin.
Mendapat tawaran itu, karena mungkin baru pertama dan berhadapan langsung dengan bupati, anak pertama dari pasangan Zuhdi Azmi (sopir truk) dan Maslinawati itu seolah masih bingung.
"Atau, kamu mau bekerja di Adaro, mumpung ada Pak Iswan sekarang (Kepala Divisi ADM-ERD PT Adaro Indonesia)," ujar Rachman sambil memberikan kesempatan Arif untuk berpikir dulu.