Yesaya 29-12, Maka bagimu penglihatan dari semua itu seperti isi sebuah kitab yang termaterai, apabila itu diberikan kepada orang yang tahu membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca ini", maka ia akan menjawab "Aku tidak dapat, sebab kitab itu termaterai". dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca ini", maka ia akan menjawab "Aku tidak dapat membaca".
Masya Allah... jelas sekali ya clue didalam Injil ini.... ::
IQRA (bacalah) dengan nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari alaq. IQRA (bacalah) dan Tuhanmulah yang Maha Akram. Yang mengajar dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
(QS. Al-Alaq: 1-5)
IQRA adalah kata perintah pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad saw ketika menerima wahyu yang pertama.
IQRA, sebuah kata yang terdengar begitu biasa, namun dibalik kata yang biasa itu, ternyata tersimpan sebuah perintah yang sedemikian penting dan sedemikian luar biasa pengaruhnya terhadap eksistensi dan perkembangan peradaban umat manusia.
“IQRA (bacalah)”, kata Jibril.
Dengan hati bergetar dan pikiran yang saat itu tidak bisa digambarkan dengan kata-kata, Muhammad lantas menjawab, “Ma anaa bi qari (aku tidak bisa membaca)” dan seketika itu pula Muhammad langsung merasakan ada rasa dingin yang begitu tajam menusuk dan menjalar di sekujur tubuhnya.
“IQRA (bacalah)”, Jibril kembali mengulangi kata-katanya.
Dan Muhammad pun kembali menjawab dengan lirih, “Ma anaa bi qari (aku tidak bisa membaca)”.
Lantas Jibril memeluknya, kemudian melepaskannya seraya mengatakan kalimat yang sama, “IQRA (bacalah)”.
Dan lagi-lagi Muhammad hanya bisa menjawab, “Ma anaa bi qari (aku tidak bisa membaca)”.
Apa yang sesungguhnya terjadi saat itu dan apa pula yang harus dibaca oleh Nabi Muhammad saw? Apakah wahyu yang muncul saat itu seperti layaknya tulisan yang terdapat dalam sebuah lembaran kertas? Ataukah wahyu yang ada saat itu bagaikan tulisan yang muncul dalam sebuah layar komputer? Lantas bagaimana bentuknya? Bukankah saat itu Al-Quran sama sekali belum benar-benar diturunkan?
Sungguh ini merupakan sebuah perintah yang mengherankan dan membingungkan yang ditujukan justru kepada seseorang yang tidak pernah membaca suatu tulisan apapun sebelumnya, seseorang yang bahkan tidak tahu apa itu menulis dan apa itu membaca.