Sebagaimana kita maklumi jika kitab suci adalah "firman" Tuhan yang ditulis menjadi kitab seperti yang kita baca sekarang ini.
Bagi Agama Kristen, Yesus dianggap Tuhan, dan ini menjadi pertanyan tersendiri.
Sebagai "Tuhan" tentunya apa yang diperbuat Yesus berikut ucapannya adalah firman.
Seperti di ayat Yohanes 8-8
6. Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
7. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”
8. Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
Jika memang Yesus dianggap Tuhan tentunya apa yang ditulis Yesus ditanah akan menjadi sangat penting. Dan sebagai "Tuhan", tentunya Yesus tidak berbuat aneh-aneh, tidak penting dan perbuatan sia-sia lainnya.
Namun sangat heran jika ternyata penulis Injil tidak mencatat "ayat" yang ditulis Yesus di tanah.
Hal ini menimbulkan suatu kesimpulan
1. Yesus bukan Tuhan
Karena apa yang ditulis dan dilakukan Yesus bukan "Firman yang hidup".
Terbukti Paulus menolak Sunat padahal Yesus bersunat.
2. Penulis Yohanes bukanlah murid Yesus
Jika ia benar murid Yesus tentunya ia akan peduli mencari tahu apa yang dilakukan gurunya dan mencatat semuanya sampai tidak ada yang terlewatkan. Apatah lagi "Yesus" dianggap Tuhan
Ini adalah pertanyaan sederhana.
Tapi jika kita tidak menganggap penting apa yang dilakukan "Tuhan", bagaimanakah kita menghargai ajaranNya?