Jika kita membaca Al-Quran maka kita akan dihadapkan pada sederetan kisah-kisah yang saling tidak menyambung satu dengan yang lainnya. Sama sekali tidak ada satu pola penulisan yang baku, apakah itu kronologis ataupun topikal. Semuanya tercampur baur tanpa adanya kejelasan maupun urutan.
Richard Bell seorang pakar Islam dari Edinburgh dalam bukunya yang berjudul Bells Introduction to The Quran mengemukakan sebuah teori menarik tentang keberadaan catatan-catatan ayat-ayat Al-Quran dan penyusunannya kemudian yang ASAL-ASALAN.
Sumber :
Richard Bell : Pengantar Quran
Direvisi oleh W. Montgomery Watt
Edinburg University Press, 1970
Terjemahan Indonesia : INIS, 1998
* Ayat 16 19 berbicara tentang manusia yang mengalami kehidupan bertingkat-tingkat.
* Ayat 20 25 : berbicara tentang nasib orang durhaka yang ternyata adalah kelanjutan dari ayat 10 15 sebelumnya.
Kekacauan lainnya :
In the name of God, the Compassionate, the Merciful!
Praise be to God, the Lord of the Worlds, the Compassionate,
the Merciful, the Master of the judgement Day!
You (alone) we worship and from You (alone) we seek help.
Guide us to the straight path,
the path of those on whom You have bestowed bounty,
not of those with whom You are angry
and who have gone astray!"
Dalam bahasa Ind pula inilah terjemahannya:
"Dengan nama Allah yang Mahapengasih, Penyayang!
Segala puji bagi Allah, Tuhan (yang mendidik) semesta alam,
Yang Mahapengasih, Penyayang,
lagi mempunyai penguasa hari pembalasan
Hanya Engkaulah (ya Allah) yang kami sembah
dan hanya kepada Engkaulah kamu minta pertolongan.
Tunjukilah kami kejalan yang lurus,
yaitu jalan orang yang telah Engkau berikan nikmat kepada mereka,
sedang mereka itu bukan orang2
yang dimurkai dan bukan pula orang yang sesat."
Apakah Ini Firman Tuhan ?????