@sicilia...
MATIUS,PASAL 27 AYAT 46 "maka sekira - kira pukul tiga itu berserulah yesus dengan suara yang nyaring katanya : "Eli,Eli lama sabaktani"artinya : "Ya TUHAN,APAKAH SEBABNYA ENGKAU MENINGGALKAN AKU."
klo hidup'a yesus memang UNTUK di salib,mengapa yesus tidak bersedia DAN MENOLAK untuk di salib,buktinya ia berseru dengan suara nyaring minta tolong pada tuhan agar ia terlepas dari di salibkan.dengan KATA LAIN YESUS TIDAK BERSEDIA SELAKU PENEBUS DOSA...:
Anda benar teman !
Barangkali anda bisa tambahkan lagi, karena bagi umat Kristiani Dia Adalah 100 % dan Manusia 100%, tentu saja dia bisa menolak bahkan memerintahkan malaikat-malaikatNya menurunkanNya dari tiang salib bukan ?
Tapi sayang, itu hanya PIKIRAN MANUSIA ! Bukan pikiran Allah !
Ayatnya jelas kok !
Yohanes 3 : 16 = "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya (Yesus) yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal".
Disini Yesus belajar untuk 'TAAT' kepada BapaNya sebagai korban penebusan dan mau melakukan kehendak BapaNya dengan mati di kayu salib untuk menebus DOSA manusia (hal ini sesuai dengan Firman Tuhan di atas).
Coba anda pikir, apakah tujuan Allah menciptakan manusia di dunia ini ?
Bukan iseng-iseng teman, tetapi manusia diciptakan untuk memuliakan Dia sebagai pencipta.
Tetapi ternyata apa yang dilakukan manusia ? DOSA !
Lalu apa 'akibat' dosa ? MAUT, BINASA, TERHILANG SELAMA-LAMANYA, TERPISAH DARI ALLAH.
(Roma 6 : 13)
Akhirnya kemana ? NERAKA !
(Tetapi orang berdosa akan mendapat bagian dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang . . . coba baca Wahyu 21 : 8)
Lalu apa yang dilakukan manusia supaya keluar dari dosa ? Manusia berupaya mencari 'cara-cara' sendiri untuk keluar dari dosa mereka misalnya dengan cara : berbuat baik, mematuhi perturan-peraturan agamanya, melakukan ibadah yang bersifat lahiriah, menyumbangkan kekayaannya, dsb.
Bagaimana hasilnya ? SIA-SIA saja !
(perbuatan manusia dengan 'cara-cara' nya sendiri itu ibaratnya seperti KAIN KOTOR (Yesaya 64 : 6 = "Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin")
lanjut . . .