Bikin aza area2 untuk WNI yg non-muslim, lalu beri otonomi khusus...
Misalkan Bali<Hindu>, Sumatra Utara&Manado<Kristen>, Ambon&Papua<Katolik>, Kalbar<Animisme>, toh masalah selesai..
Saya yakin WNI non-muslim ini akan hidup dengan damai 1 sama lain karena toleransi mereka yg amat tinggi terhadap agama Mayoritas..
Tinggal Indonesia yang semakin jelek namanya karena selalu menyebutkan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" tapi prakteknya ternyata "Tunggal Ika"..
Dulu sebelum reformasi Toleransi antar umat beragama tinggi sekali, kini toleransi antar umat beragama dan keramahan khas indonesia telah sirna...
Berubah sifat menjadi pemaksaan golongan tertentu, ketidaksabaran mengungkapkan aspirasi dan anarkisme, sungguh keturunan Indonesia sekarang adalah keturunan yang terbuang dari keturunan Nenek Moyang Bangsa Indonesia Patih Gadjah Mada.. Harusnya Nama Indonesia tidak dipakai lagi, karena Indonesia sekarang adalah bangsa yang bodoh<mudah diadu domba>, emosi dan kejam<hal2 kecil diselesaikan dengan otot/pukul, lihatlah di jalanan sehari2nya>, egois&sok pintar&merasa lebih bermartabat daripada bangsa lain yg santun..... Hahahaha... Kasihan bangsaku....