Beberapa waktu lalu saya membaca sebuah artikel berjudul “is the Web the future of Education?” Sebuah pertanyaan yang cukup mengusik pemikiran saya tentang paradigma pendidikan sekarang ini. Poin yang ditawarkan adalah internet dapat memberikan konten edukasi seperti apa yang didapat lewat jalur pendidikan formal.
Selama ini apabila membahas internet dalam konsep pendidikan yang terlintas dibenak saya adalah fasilitas lab komputer di sekolah-sekolah, pendidikan jarak jauh, modul pengajaran dan berbagai macam sertifikasi yang bisa didapat melalui proses belajar dan ujian online. Saya mengabaikan konsep pendidikan dalam persepsi yang lebih simple dan efesien yaitu lewat internet.
Belajar dari internet mungkin bukan hal yang asing bagi masyarakat kita, sebagian besar mungkin sudah melakukan hal tersebut. Namun pendidikan tidak sesimpel yang dibayangkan. Tidak cukup sekedar mengerti dan menguasai sebuah teori atau tekhnik tertentu lalu mengimplementasikannya. Ada aspek pengakuan atau otorisasasi yang harus dipenuhi, baru kemudian pendidikan/pengetahuan dianggap layak untuk diapresiasi. Celakanya belajar lewat internet cenderung tidak menawarkan pengakuan resmi. Transfer knowledge dianggap sebagai bagian dari komunikasi, semangat ini yang kemudian di adopsi oleh hampir seluruh pengguna internet dalam menularkan pengetahuannya. Kata sharing bukan lagi bermakna berbagi tetapi mengacu kepada semangat “gotong-royong” dalam solusi distribusi pengetahuan.
Kesenjangan ini toh tidak mengurungkan niat para netter mencari ilmu lewat internet, dinamika yang terjadi malah kebalikannya. Banyak pihak yang membutuhkan tenaga terlatih dan berpengalaman tanpa memperdulikan sertifikasi yang bersangkutan dengan alasan biaya murah dan pengetahuan yang up to date. Sudah dimaklumi apabila pendidikan formal kita jauh tertinggal apalagi berkenaan dengan tekhnologi yang bersifat aplikatif, lucunya pengetahuan kontemporer dengan mudah didapat melalui konten internet tanpa melalui proses berbelit seperti pada pendidikan formal.
Pernah terbayangkan bagi anda untuk mengikuti kuliah online langsung dari Harvard mengenai managemen global atau mengikuti kursus online mengenai porting kernel Linux pada perangkat mikrokomputer langsung dari sang maestro Linus Torvald. Hal yang tidak mustahil untuk dilakukan pada saat ini.
Mungkin sudah waktunya sekarang bagi pemegang otoritas pendidikan merubah mindset bahwa internet bukan lagi bagian dari materi pendidikan namun lebih kepada platform sistem pendidikan itu sendiri. Bukan tidak mungkin akan banyak orang yang lebih memilih belajar lewat media internet ketimbang mengikuti pendidikan formal. Suka atau tidak, harus diakui internet adalah wahana pendidikan masa depan yang lebih praktis dan menjanjikan.